Benteng Terakhir Semenanjung Iberia
SELAMA tiga musim terakhir, juara Europa League selalu dari Spanyol, yakni Sevilla. Bahkan, sejak era Europa League menggantikan Piala UEFA pada 20092010, ada lima klub asal Spanyol yang menjadi juara. Pernah sekali terjadi final sesama Spanyol pada 2011-2012.
Selain itu, musim lalu, klub asal Spanyol begitu dominan di perempat final dengan meloloskan tiga wakil, yakni Villarreal, Sevilla, dan Athletic Bilbao. Musim ini berbeda, tradisi hebat Spanyol meluntur seiring dengan Sevilla yang memprioritaskan Liga Champions dan kini telah tersingkir.
Saat ini, satu-satunya wakil Spa nyol di Europa League adalah Celta Vigo. Bukan hanya satu-satunya yang dari Spanyol, bahkan juga sekaligus satu-satunya dari Semenanjung Iberia, yakni dari Spanyol dan Portugal. Selama era Europa League, selain Spanyol, Portugal juga punya tradisi bagus dengan sekali juara dan total sempat meloloskan empat klub ke final. Termasuk final sesama Portugal pada 2010-2011 dimana FC Porto menang 1-0 atas Braga.
Nah, Celta masuk ke delapan setelah mengalahkan tim Rusia Krasnodar. Melangkah ke delapan besar Europa League ini buat entrenador Eduardo Berizzo ini adalah sebuah sukses besar. Meski ketika masih bernama UEFA Cup, tiga kali Celta mencapai ba bak perempat final. Yakni musim 1998-1999, 1999-2000, dan 2000-2001.
”Berada di antara Manchester United, Besiktas, Lyon, Ajax, maupun Schalke membuat kami bukanlah favorit juara. Namun, kami akan menjemput kesempatan kami dengan penuh gagah berani menghadapi Genk di perempat final,” kata Berizzo. (dra/okt/ham)