Jawa Pos

Ratusan Anggota OPM Serahkan Diri

Minta Jaminan Keselamata­n dan Rumah Honai

-

JAKARTA – Ada kabar baik dari tanah Papua. Ratusan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang selama ini bergerilya turun gunung menyerahka­n diri. Mereka berjanji kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kepala Dinas Penerangan TNI-AD Kolonel Arm Alfret Denny Tuejeh menyatakan, penyerahan diri dilakukan Utaringen Telenggen, salah seorang pimpinan OPM, bersama 154 anggotanya. ”Mereka kecewa dengan OPM karena tidak dapat manfaat dari organisasi itu,” ujarnya saat dihubungi Jawa Pos kemarin (24/3)

Menurut Denny, Utaringen menyerahka­n diri kepada Danramil 1714-14/Sinak Lettu Inf Yusuf Rumi dan Bupati Puncak Willem Wandik. Penyerahan diri dilakukan Senin (20/3) sekaligus pengucapan ikrar kembali ke NKRI. Penyerahan diri itu diawali kedatangan Utaringen, ditemani Pendeta Zakarias Tabuni, ke markas koramil pada Rabu pekan sebelumnya (15/3). ”Dia minta jaminan keselamata­n untuk anak buahnya,” katanya.

Permintaan itu disambut baik oleh Koramil 1714-14/Sinak. Utaringen bersama 154 anggota lainnya mendapat jaminan keamanan. Mereka lalu diantar untuk bertemu dengan Bupati Willem. Dalam pertemuan tersebut, sambung Denny, seluruh anggota OPM yang turun gunung bersama Utaringen menyatakan kembali menjadi bagian NKRI. ”Mereka lalu minta dibangunka­n rumah honai (rumah adat Papua, Red) untuk tinggal,” ucapnya.

Menurut Denny, keputusan Utaringen bersama ratusan anggota OPM lainnya merupakan kabar baik. Bukan hanya pemerintah daerah yang menyambut positif. Pemerintah pusat pun demikian. Sebab, pemerintah terus menunjukka­n upaya membangun Papua, terutama infrastruk­tur yang dibangun di manamana. ”Misalnya jalur trans-Papua,” ujarnya.

Denny pun berharap anggota OPM lainnya yang masih bertahan di gunung-gunung mengikuti langkah Utaringen dan saudarasau­dara mereka yang sudah kembali ke pangkuan NKRI. Dia juga mendorong prajurit TNI di sana terus melakukan pendekatan persuasif dan humanistis. Harapannya, anggota OPM yang lain bersedia menyerahka­n diri. ”Pembinaan teritorial harus terus dijalankan,” tuturnya.

Langkah itu juga dilakukan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Ketika masih menjabat kepala staf Angkatan Darat (KSAD), kata Denny, pimpinanny­a itu gencar melakukan pendekatan persuasif. ”Panglima membangun rumah honai,” ucapnya. ”Juga membagikan sepatu untuk anakanak,” tambahnya.

Pendekatan itu terbukti ampuh menarik hati anggota OPM. Banyak di antara mereka yang memutuskan untuk kembali ke NKRI dan tidak lagi mengganggu pemerintah. Sebab, dulu banyak insiden penembakan oleh OPM kepada pekerja yang membangun jalan di Papua. ”Dengan langkah persuasif, mudah-mudahan situasi di Papua kian kondusif,” harapnya.

Hal serupa disampaika­n Menko Polhukam Wiranto. Dia menegaskan, pemerintah sangat serius membangun Papua. ”Secara fisik sudah kelihatan hasilnya,” ujar dia kemarin. Maka, tidak ada alasan bagi anggota OPM untuk menganggap pemerintah sebagai musuh. Karena itu, mereka tidak perlu lagi tinggal di gunung atau hutan. (syn/c9/owi)

 ?? DISPENAD ?? MERAH PUTIH: Sebanyak 155 anggota OPM pimpinan Utaringen Telenggen menyerahka­n diri kepada TNI di Sinak, Puncak, Papua.
DISPENAD MERAH PUTIH: Sebanyak 155 anggota OPM pimpinan Utaringen Telenggen menyerahka­n diri kepada TNI di Sinak, Puncak, Papua.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia