Jawa Pos

Harga BBM dan Listrik Tidak Naik hingga Juni

Pertimbang­kan Stabilitas Makroekono­mi

-

JAKARTA – Potensi lonjakan inflasi saat Ramadan dan Lebaran pada akhir Mei hingga Juni sudah diantisipa­si pemerintah. Karena itu, hingga akhir Juni nanti, pemerintah memutuskan tidak menaikkan harga BBM dan tarif listrik bersubsidi

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan, pemerintah biasanya mengevalua­si harga BBM subsidi jenis premium, solar, dan minyak tanah tiap tiga bulan sekali. Harga yang berlaku sejak awal tahun ini dipastikan akan dipertahan­kan selama triwulan II atau periode April hingga Juni. ”Jadi, meski harga minyak dunia berfluktua­si, harga BBM subsidi tetap,” ujarnya kemarin (24/3).

Artinya, harga solar subsidi tetap Rp 5.150 per liter dan harga premium untuk penugasan di luar wilayah Jawa, Madura, dan Bali Rp 6.450 per liter. Menurut Jonan, salah satu alasan harga BBM subsidi tidak naik adalah adanya efisiensi. Selain itu, saat harga minyak turun ke level USD 40 per barel, pemerintah tidak menurunkan harga BBM subsidi sehingga Pertamina mendapat keuntungan dari penjualann­ya. ”Keuntungan itulah yang jadi dana cadangan,” katanya.

Direktur Jenderal Migas Kementeria­n ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja menambahka­n, harga BBM ditahan di level saat ini untuk menjaga stabilitas makroekono­mi nasional. Khususnya meredam potensi inflasi saat bulan puasa dan Lebaran. ”Meskipun, harga BBM yang dijual saat ini berada di bawah keekonomia­n Pertamina,” ucapnya.

Namun, kata Wirat, pemerintah yakin Pertamina tidak akan terlalu lama menanggung rugi. Sebab, tren harga minyak saat ini kembali turun. Di awal tahun, harga minyak jenis Brent dan West Texas Intermedia­te (WTI) memang sempat menyentuh angka USD 55,47 per barel dan USD 52,33 per barel. Sementara itu, kemarin harga Brent dan WTI masingmasi­ng turun ke level USD 50,56 per barel dan USD 47,7 per barel. ”Trennya memang turun. Tapi, kita tidak tahu sampai kapan turunnya,” jelasnya.

Menurut Wirat, harga minyak dunia selama tiga bulan terakhir cenderung fluktuatif. Apabila dihitung berdasar formula, harga BBM memang berada di atas harga yang ditetapkan saat ini. Namun, penetapann­ya harus mempertimb­angkan perekonomi­an bangsa, aspek sosial dan politik, serta tren ke depan. ”Jadi, banyak aspek yang dipertimba­ngkan,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Pemasaran Pertamina M. Iskandar menuturkan, jika pemerintah memutuskan tidak menaikkan harga BBM jenis tersebut, Pertamina akan patuh. Meski, saat ini harga solar subsidi dan premium diakuinya sudah di bawah harga keekonomia­n. ” Ya, memang itu penugasan pemerintah, situasi apa pun kita siap menerima penugasan tersebut,” katanya.

Iskandar mengungkap­kan, jika periode harga dua jenis BBM dipatok tidak berubah sampai Juni, penjualan solar subsidi dan premium penugasan akan semakin defisit. Itu akan berdampak pada keuangan Pertamina. Jika mengacu pada keekonomia­n, saat ini harga solar subsidi Rp 8.200 hingga Rp 8.300 per liter dan premium penugasan Rp 6.750 sampai Rp 6.850 per liter. ”Jadi, cukup jauh di atas harga saat ini,” katanya.

Sementara itu, terkait tarif listrik, Jonan menuturkan, pemerintah terus mendorong PLN untuk melakukan efisiensi.

Sebagaiman­a diketahui, saat ini pemerintah hanya memberikan subsidi kepada pelanggan dengan daya 450 volt ampere (VA) yang jumlahnya 27 juta pelanggan. Tarifnya tetap Rp 415 per kWh. Sedangkan untuk pelanggan dengan daya 900 VA, hanya 4,1 juta yang masih berhak mendapat subsidi dengan tarif Rp 605 per kWh. Sedangkan 18,7 juta pelanggan 900 VA lainnya yang dianggap mampu sudah mengikuti tarif adjustment atau penyesuaia­n mulai Januari lalu. (dee/c10/owi)

 ?? GALIHCOKRO/JAWA POS ?? BERSEMANGA­T: Cyclist asal Banjarmasi­n Izhar Muttaqin (kanan) men-setting sepedanya di Fairfield by Marriott Hotel, Surabaya, kemarin sebagai persiapan untuk mengikuti ajang Jawa Pos Cycling Bromo 100 KM.
GALIHCOKRO/JAWA POS BERSEMANGA­T: Cyclist asal Banjarmasi­n Izhar Muttaqin (kanan) men-setting sepedanya di Fairfield by Marriott Hotel, Surabaya, kemarin sebagai persiapan untuk mengikuti ajang Jawa Pos Cycling Bromo 100 KM.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia