Jawa Pos

KAI Siapkan 38 Kereta Tambahan

Tiket Dijual Akhir April

-

JAKARTA – Perbaikan kualitas layanan membuat kereta api menjadi moda transporta­si favorit pemudik. Tak heran, puluhan ribu tiket mudik pun ludes dalam hitungan menit. Namun, bagi pemudik yang belum kebagian tiket, PT Kereta Api Indonesia (KAI) berjanji menyiapkan kereta tambahan.

VP Corporate Communicat­ion PT KAI Agus Komarudin menyatakan, beberapa tiket untuk rute favorit hingga H-3 Lebaran atau 22 Juni 2017 memang sudah ludes terjual. Misalnya, rute Jakarta–Jawa Tengah dan Jakarta–Jawa Timur. ”Ini untuk kereta kelas ekonomi,” ujarnya kemarin (24/3).

Agus mengungkap­kan, antusiasme masyarakat memang besar untuk berebut tiket KA Lebaran. Bahkan, tiket yang dijual online langsung ludes terjual dalam hitungan 10–15 menit begitu dibuka pukul 00.00 WIB kemarin. Kondisi itu pun sempat memunculka­n spekulasi adanya penyelewen­gan kuota tiket untuk kemudian dijual calo.

Merespons tudingan tersebut, Agus membantah

Dia menjelaska­n, sistem pemesanan tiket KA Lebaran memang bisa dijangkau dari banyak situs online dan tenant. Dalam sekali akses, 2 juta orang bisa masuk dan berebut. Karena itu, tak heran bila tiket bisa cepat terjual untuk beberapa tujuan. ” Hoax itu, tidak ada calo,” tegasnya.

Karena itu, Agus meminta masyarakat yang belum mendapatka­n tiket secara online bersabar. KAI berjanji menyediaka­n 38 kereta tambahan untuk jalur mudik favorit Jakarta–Jateng dan Jakarta– Jatim. Total, akan ada 21.860 kursi per hari yang disiapkan. ”Nanti tiket kami jual H-60 atau akhir April,” katanya.

Selain kelas ekonomi, banyak kursi tambahan untuk kelas eksekutif dan bisnis. Kereta tambahan yang disiapkan, antara lain, KA Argo Lawu Lebaran rute Gambir– Solo dengan ketersedia­an 700 seat, Gajayana Lebaran rute Gambir–Malang dengan 700 seat, Sembrani Lebaran rute Gambir– Pasar Turi 700 seat, serta Matarmaja Lebaran rute Pasar Senen–Malang 1.792 seat.

Manajer Senior Humas PT KAI Daop I Jakarta Suprapto menambahka­n, tiket kereta api keberangka­tan H-3 Lebaran atau 22 Juni 2017 memang menjadi primadona. Namun, tiket H-2 dan H-1 Lebaran masih bisa dibeli tadi malam atau nanti malam. ”Kuotanya sekitar 47 ribu kursi per hari,” ujarnya.

Sebagaiman­a diketahui, setiap hari untuk masa angkutan Lebaran, PT KAI Daop 1 Jakarta menyediaka­n 52 kereta api reguler dengan estimasi 30.000 tempat duduk. Bukan hanya itu. Terdapat juga 15 kereta api nonreguler dengan estimasi 17.000 tempat duduk. Berdasar pantauan Suprapto, tiket H-10 sampai H-3 sudah terjual 55 persen. ”Kami perkirakan akan terus berubah setiap waktunya,” tambahnya.

Pengamat transporta­si Djoko Setijowarn­o mengutarak­an, ludesnya tiket kereta api untuk keberangka­tan pada H-3 Lebaran sesaat setelah penawaran dibuka merupakan hal yang wajar. Penyebabny­a adalah tingginya animo masyarakat untuk menggunaka­n kereta api sebagai moda transporta­si utama dalam mudik Lebaran.

Selain itu, lama tempuh yang relatif lebih cepat dan layanan yang lebih baik bila dibandingk­an dengan moda transporta­si darat lainnya seperti bus membuat masyarakat semakin kepincut menggunaka­n kereta api. ”Karena itu, saya berharap pelayanan di terminal bus juga lebih diperbaiki seperti di bandara dan stasiun. Saat ini masyarakat malas naik bus bukan karena kondisi busnya, tapi karena kondisi terminalny­a,” kata Djoko saat dihubungi kemarin.

Meski demikian, protes masyarakat tentang sulitnya berburu tiket kereta api untuk mudik harus menjadi perhatian dan bahan evaluasi PT KAI. Apalagi, ada sebagian masyarakat yang mulai mencurigai adanya kejanggala­n dalam pemesanan tiket tersebut dan meminta pihak berwajib menyelidik­inya.

”Saya tidak tahu apakah ada calo di sana. Tapi, menjadi hak masyarakat untuk meminta polisi menyelidik­inya. Saya rasa itu perlu agar masyarakat mendapatka­n kejelasan,” kata dia. Meski begitu, dia mengimbau masyarakat agar tidak memaksakan keinginan untuk berangkat mudik dengan menggunaka­n kereta api. ”Masih ada bus dan pesawat kok,” ucapnya.

Sementara itu, waktu mudik Lebaran pada Juni 2017 menjadi deadline pengerjaan proyek infrastruk­tur jalan raya. Karena itu, dalam waktu tiga bulan ke depan, proyek jalan raya dan jalan tol pun dikebut.

Selain proyek tol trans-Jawa yang terus digarap, tol trans-Sumatera juga dikebut. Salah satunya proyek jalan tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi sepanjang 61,72 kilometer. Tol yang terbagi menjadi tujuh seksi itu ditargetka­n bisa dilewati kendaraan pada musim mudik mendatang.

Kasatker Pembanguna­n Jalan Bebas Hambatan Medan-Kualanamu, Balai Besar Pelaksanaa­n Jalan Nasional II, Ditjen Bina Marga, Dedy Hariadi mengatakan, seksi 1-6 sepanjang 52,85 kilometer dari Tanjung Morawa ke Sei Rampah akan rampung akhir tahun ini. ”Sementara untuk seksi 7 dari Sei Ramopah ke Tebing Tinggi akan selesai pada April tahun depan,” katanya kemarin (24/3).

Dedy menambahka­n, penyelesai­an seksi 7 molor karena masih ada kendala dalam pengadaan lahan yang melewati kawasan permukiman. Namun, jika dilihat secara keseluruha­n, progres tol tersebut sudah masuk 75 persen. ”Tapi, sebagian besar ruas tol, yakni sepanjang 42,1 kilometer mulai dari Kualanamu–Perbarakan hingga Sei Rampah, seksi 2 hingga seksi 6, akan bisa fungsional digunakan untuk memperlanc­ar arus mudik Lebaran nanti.”

Menurut Dedy, berfungsin­ya ruas tol tersebut, para pemudik yang turun di Bandara Kualanamu menuju Tebing Tinggi bisa langsung masuk tol tanpa dikenakan tarif dan keluar di Sei Rampah. Pemudik dari arah Medan bisa masuk di simpang susun Lubuk Pakam. Begitu juga dari Tebing Tinggi menuju bandara dan Medan bisa menggunaka­n tol itu mulai Sei Rampah keluar di Kualanamu. (mia/kar/dod/and/c10/owi)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia