Jawa Pos

Tanjakan Jadi Daya Tarik Utama

Pagi Ini 1.170 Cyclist Naik ke Bromo

-

SURABAYA – Sebanyak 1.170 cyclist dari 15 negara siap untuk menaklukka­n ajang climbing terheboh di Indonesia, Jawa Pos Cycling Bromo 100 KM, yang bergulir hari ini. Edisi keempat event tersebut masih mengambil rute dari Surabaya menuju Wonokitri, Pasuruan

Start dimulai dari Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur (Mapolda Jatim) pukul 06.00 WIB. Sebanyak 55 road captain siap mengawal semua cyclist mulai awal hingga akhir.

Salah seorang peserta, Novita Lestari Tjandra, mengungkap­kan, meski sering mengikuti berbagai event cycling, ini kali pertama dirinya berpartisi­pasi dalam Jawa Pos Cycling Bromo 100 KM. Namun, dia mengaku siap menaklukka­n tantangan tanjakan Bromo yang punya gradien sampai 16 persen tersebut. ”Semoga kuat dan tidak semaput,”kata cyclist asal Jogjakarta itu.

Peserta perempuan lainnya, Fitri Ismiyanti, bisa dibilang mengikuti ajang tersebut dengan bondo nekat alias bonek. Bagaimana tidak, dia baru tiga bulan berse- peda dan baru kali ini mengikuti Jawa Pos Cycling Bromo 100 KM. ”Saya sudah siap cleat sepatu MTB, jaga-jaga biar bisa lari kalau nggak kuat di tanjakan,” kata perempuan asal Surabaya yang lebih dulu menekuni olahraga lari itu, lantas tertawa.

Dari luar negeri, cyclist asal Aljazair Abdoullah Mitiche sangat antusias mengikuti Jawa Pos Cycling Bromo 100 KM untuk kali pertama. Dia mengetahui informasi tersebut melalui temanteman­nya sesama cyclist. Menurut dia, rute tanjakan di Wonokitri memiliki tingkat kesulitan di atas rata-rata.

Sementara itu, anggota komunitas Women’s Cycling Community (WCC) saking antusiasny­a bahkan sampai membuat topi, kaus kaki, dan T-shirt yang seragam untuk dipakai saat event nanti.

Anggota WCC yang mengikuti Jawa Pos Cycling Bromo 100 KM didata dan menjuluki diri mereka sebagai Bromo Babes. Kata-kata tersebut tercetak pada kaus dan topi seragam yang berwarna pink. ”WCC Jakarta, Bali, Surabaya semua connect terus bikin grup. Bikin seragam, sambil sharing macam-macam tentang persiapan sebelum event,” terang Isna Iskan, admin WCC Surabaya.

Tanjakan berat tersaji saat perjalanan dari pit stop 2 menuju finis di Pendapa Wonokitri Tosari dengan jarak tempuh 14 km. Saat itu diperlomba­kan race KOM ( king of mountain) yang dimulai dari pit stop 2 dengan gradien maksimal 16 persen. Kompetisi KOM tahun ini terbagi dalam beberapa kategori. Yaitu, usia 30 tahun ke bawah, usia 30–40 tahun, usia 40 tahun ke atas, dan queen of mountain (QOM) bagi peserta perempuan. Kompetisi tersebut diprediksi berlangsun­g sangat seru. (nes/c17/nur)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia