Warga Damaskus Terancam Kelaparan
DAMASKUS – Penduduk Damaskus dan sekitarnya terancam kelaparan. Perang yang berkecamuk di ibu kota Syria tersebut membuat suplai bantuan kemanusiaan terhenti. Padahal, sekitar 300 ribu orang di wilayah itu sangat bergantung pada bantuan tersebut. Karena itu, PBB meminta pemerintah Syria dan kelompok oposisi melangsungkan gencatan senjata sementara agar rombongan yang membawa bantuan bisa masuk.
”Mereka benar-benar bergantung pada suplai dari kami. Kelaparan akan segera terjadi, kecuali kami bisa sampai di sana dalam beberapa minggu,” ujar Jan Egeland, penasihat kemanusiaan PBB untuk Syria, Kamis (23/3).
Perang di Damaskus dan sekitarnya kembali mencuat setelah oposisi bersenjata menyerang. Kota-kota sekitar Damaskus juga dikepung pasukan pemerintah Syria. Di antaranya, Douma dan Kafr Batna.
Egeland mengungkapkan, Douma tidak mendapat bantuan dari PBB sejak Oktober tahun lalu dan Kafr Batna sejak Juni pada tahun yang sama. ”Pemerintah Syria tidak memberikan lampu hijau untuk konvoi bantuan dan pasukan oposisi bersenjata tidak menjamin keamanannya. Artinya, tidak ada bantuan yang bisa berangkat,” tegasnya.
PBB berharap mereka bisa mengirimkan bantuan ke Wadi Barada. Yakni, lembah yang terletak di luar Damaskus. Pertempuran mencuat di area itu sejak awal tahun. Pekan lalu mereka berhasil mencapai Kota Madaya. Namun, baku tembak yang terus terjadi membuat relawan tak bisa mendistribusikan makanan yang tersimpan di truk. (Reuters/ AlJazeera/sha/c18/any)