Dikejar Petugas Hotel, Dipaksa Bayar Dobel
SAYA menyewa meeting room di Hotel Premier Inn, Jalan Raya Juanda, selama dua jam kemarin (24/3). Ruangan itu disewa untuk bertemu dengan tokoh nasional. Sepuluh menit sebelum masa sewa habis, saya melunasi pembayaran. Nilainya Rp 1,5 juta untuk room dan Rp 600 ribu untuk coffee break. Saya pun diberi bukti pembayaran.
Ketika pertemuan selesai, tamu saya keluar pintu lobi hotel. Saat tamu saya menuju lobi untuk menunggu mobil jemputan, ada petugas hotel yang mengejar. Tamu saya digelandang ke resepsionis. Petugas tersebut meminta agar tamu saya menyelesaikan pembayaran terlebih dahulu sebelum pergi. Dia meminta tamu saya membayar Rp 600 ribu untuk coffee break.
Tamu saya menjelaskan bahwa pembayaran sudah selesai dilakukan. Sekaligus, sewa ruangan. Tapi, petugas resepsionis bersikukuh menyebut belum ada pembayaran. Tidak ingin ribut-ribut karena dilihat pengunjung lain, tamu saya akhirnya menuruti dengan membayar menggunakan kartu debit. Apalagi, tamu saya merasa dipermalukan karena dikejarkejar seperti orang yang hendak melarikan diri.
Permintaan membayar Rp 600 ribu untuk coffee break sangat janggal. Sebab, saya juga menyewa room. Tapi, kenapa hanya dimintai membayar untuk coffee break? Kalau memang ada kesalahan penarikan pembayaran, mestinya uang untuk sewa room juga diminta. Saya heran, hotel seperti Premier Inn bisa menarik biaya dobel. Apa tidak ada catatan di resepsionis? Ini pengalaman pertama saya menyewa meeting room di Hotel Premier Inn. Kesan pertama yang sangat mengecewakan.
TOMI J. CAHYO, Ketintang Baru, Surabaya,
081231034xxx