IHSG Kembali Pecahkan Rekor
Capital Inflow Masih Deras
JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin kembali mencetak rekor tertinggi. Indeks kemarin ditutup di zona hijau di level 5.567,13 atau level tertinggi sepanjang sejarah bursa saham Indonesia.
Meski penguatan indeks kemarin terbatas hanya 3,38 poin atau 0,06 persen, capaian tersebut cukup baik mengingat sejak pagi investor diprediksi telah jenuh masuk ke pasar. Namun, aktivitas beli ternyata masih marak. Indikasinya, asing mencatat pembelian bersih ( net buy) Rp 1,05 triliun sepanjang pekan ini.
Analis senior Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menyatakan, indeks meroket berkat harapan terhadap sentimen po- sitif dari domestik. Salah satunya kedatangan delegasi lembaga pemeringkat Standard & Poor’s (S&P). ’’Walaupun kita belum tahu kita bakal dapat investment grade atau tidak, tapi ini positif,’’ ujarnya kemarin (24/3).
Jika pada tahun ini Indonesia berhasil mendapat peringkat yang lebih baik dari S&P, serta terus menunjukkan tren per- tumbuhan positif, sentimen global dapat ditekan.
Secara terpisah, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara berharap S&P memperbaiki rating kredit Indonesia. Namun, jika S&P tidak memperbaiki, Mirza mengaku tak memedulikan. Sebab, lembaga pemeringkatan lain seperti Moody’s, Fitch Ratings, dan JCRA sudah memberikan investment grade pada Indonesia. Di samping itu, capital inflow juga masih cukup deras.
Indikator lainnya adalah penguatan indeks harga saham, tingginya serapan pasar terhadap emiten yang melakukan pencatatan saham perdana, serta surat berharga negara (SBN) dan global bonds yang kelebihan permintaan.
”Itu menunjukkan persepsi investor terhadap Indonesia lebih baik. Investor besar yang investasi di Indonesia, apakah riil atau di sektor finansial, portofolio mereka faktanya masuk ke Indonesia,’’ papar Mirza. Selain BEI, rata-rata bursa Asia ditutup di zona hijau. Indeks Nikkei 225 menguat 177,219 poin atau 0,93 persen ke level 19.262,52. (rin/c17/noe)