Bentuk Kampung Siaga, Beri Honor Petugas
Pakde Karwo Raih Penghargaan Pembina Tagana Berprestasi
KONSISTENSI, kerja keras, dan kerja cepat Pemerintah Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Jawa Timur Dr H. Soekarwo dalam menanggulangi bencana serta upaya membina Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Jatim memperoleh apresiasi dari pemerintah pusat. Apresiasi ditandai dengan pemberian piagam penghargaan sebagai Pembina Tagana Berprestasi Tingkat Provinsi Tahun 2017 oleh Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa. Acara berlangsung pada peringatan ulang tahun ke-13 Tagana di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Jumat (24/3).
Penghargaan tersebut melengkapi prestasi Jatim yang sebelumnya sukses menjadi juara umum pada Lomba Simulasi tingkat Nasional pada 2010 dan 2016. Pakde Karwo-sapaan akrab Soekarwo, mengatakan, penghargaan itu diraih berkat keseriusan Pemprov Jatim bersama instansi/lembaga terkait menangani bencana, serta upaya nyata dalam membina Tagana, yang dituangkan dalam Pergub No 71 tahun 2016. Secara teknis, penanganan bencana dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov. Jatim bersama TNI, Polri, swasta, dan masyarakat.
Bentuk kebijakan dan perhatian untuk kegiatan pra bencana yang telah dilakukan oleh Pemprov. Jatim antara lain melalui inisiasi pembentukan forum komunikasi Kampung Siaga Bencana atau KSB di kabupaten/kota yang rawan bencana di Jatim. Juga, koordinasi langsung lintas sektor terkait pada saat tanggap darurat bencana, serta penyiapan lauk pauk, dan paket Kit untuk 19 lumbung sosial KSB.
Diberikan juga honor kepada petugas posko, pemberian seragam sebanyak 300 stel/tahun, bantuan transpor pada upacara hari besar sebanyak 9 kali/tahun, dan kegiatan bakti sosial Tagana Pra Bencana untuk 150 orang/ tahun. Demikian pula, telah dilakukan pembentukan KSB sejak 2010 sehingga saat ini tercatat sebanyak sembilan lokasi KSB, peningkatan kapasitas kelembagaan pengelola bencana dan logistik Tagana serta KSB sebanyak 5 kali/tahun, serta pemberian tali asih kepada 1.600 orang Tagana sebesar Rp 8,217 miliar sejak 2013 sampai sekarang.
Selain itu, untuk kondisi tanggap darurat, Pemprov. Jatim juga mengalokasikan anggaran khusus untuk keperluan dapur umum. Di antaranya, dapur umum lapangan Tagana untuk penanganan pengungsi Syiah sejak 2013 sampai sekarang dan erupsi Gunung Bromo pada 2011. Juga, untuk penyelenggaraan dapur umum lapangan di tujuh titik posko untuk bencana erupsi gunung senilai Rp 1,987 miliar. Untuk pascabencana, Pemprov. Jatim memberikan bantuan simultan yang setiap tahun dialokasikan senilai Rp 1,285 miliar.
Menurut Pakde Karwo, Tagana adalah garda terdepan bila terjadi bencana. Saat prabencana memberikan sosialisasi tanggap bencana kepada masyarakat dan mendirikan KSB. Pada saat bencana terjadi membantu BPBD dan SAR untuk evakuasi korban, mendirikan dapur umum, menyalurkan bantuan logistik. Sementara, pascabencana melakukan psikososial dan pendampingan korban. ’’Itulah sebabnya kami mengapresiasi dan sangat memperhatikan Tagana,’’ ujarnya.
Dalam sambutannya, Mensos Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya memberikan penghargaan terbaik kepada Pakde Karwo karena mampu menanggulangi bencana dengan baik dan cepat. ’’Kami memberikan penghargaan ini karena prestasi Gubernur Jatim yang mendukung Tagana dengan luar biasa. Semoga prestasi Jawa Timur ini menginspirasi provinsi dan kabupaten/kota lain untuk serius dalam membina Tagana,” ujarnya. (rud/xav)