Jawa Pos

Kelompok Suryadi Beli Senjata dari Filipina

Densus Dalami Potensi Bangun Kamp Militer di Halmahera

-

JAKARTA – Kelompok teroris yang diciduk Densus 88 di Cilegon, Banten, dua hari lalu adalah bagian dari kubu Suryadi Masud (SM). Mereka berniat memindahka­n basis perlawanan dari Poso, Sulawesi Tengah, ke Halmahera, Maluku.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divhumas Mabes Polri Kombespol Martinus Sitompul menyatakan, polisi yakin ada pembelian senjata yang dilakukan SM dari kelompok teror di Filipina. Dua di antara beberapa senjata itu telah digunakan dalam aksi teror Thamrin pada awal 2016. ”Yang dibeli ada lima senjata jenis pistol,” terangnya.

Tiga pistol lainnya masih dikuasai jaringan teror Jamaah Ansharut Daulah ( JAD) tersebut. Karena itu, Densus 88 berusaha mendeteksi orang yang menyimpan dan lokasi penyimpana­nnya. ”Ini agar tidak terjadi aksi teror kembali,” katanya.

Dampak dari kelompok teror Abu Sayyaf di Filipina makin berbahaya pada keamanan Indonesia. Salah satunya terkait dengan jual beli senjata. ”Belum lagi pelatihan militer yang dilakukan di sana. Ada beberapa orang Indonesia yang mengikutin­ya,” ujar Martinus.

SM dan seorang terduga teroris lain diketahui mengikuti pelatihan militer di Filipina. Nah, mereka berniat menduplika­si hal tersebut di Halmahera. ”Belum bisa dipastikan apakah kamp militer di Halmahera sudah dibangun atau belum,” katanya.

Halmahera dipilih bukan tanpa alasan. Pasti ada dukungan dari warga lokal. Karena itu, polisi kini mendalami kemungkina­n keterlibat­an warga lokal dalam persiapan pembuatan kamp militer di Halmahera.

Sementara itu, pengamat terorisme Al Chaidar menyebut Halmahera tidak memiliki sejarah terkait aksi teror. Namun, saat terjadi konflik di Ambon, banyak kelompok yang terlibat. ”Kemungkina­n salah satunya berasal dari Halmahera,” paparnya.

Jangan lupa, lokasi Halmahera cukup dekat dengan Filipina. Mereka mungkin ingin mendekatka­n dan berupaya untuk bisa mendapatka­n pasokan senjata dan sebagainya dari kelompok teror di Filipina.

Kemarin Densus 88 menggeleda­h rumah terduga teroris berinisial BEP di Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan. Penggeleda­han itu dilakukan untuk mencari barang bukti. Yang ditemukan petugas, antara lain, adalah busur dan tujuh anak panah, empat belati, dan kuitansi hotel Istanbul, Turki. Polisi masih melakukan pendalaman terkait barang-barang tersebut. (idr/c10/ca)

 ?? DITE SURENDRA/JAWA POS ?? KERJA SAMA: Dari kiri, CEO PT Mataram Paint Freddy Pangkey, Wagub Jatim Saifullah Yusuf, dan Dirut PT Jawa Pos Koran Azrul Ananda.
DITE SURENDRA/JAWA POS KERJA SAMA: Dari kiri, CEO PT Mataram Paint Freddy Pangkey, Wagub Jatim Saifullah Yusuf, dan Dirut PT Jawa Pos Koran Azrul Ananda.
 ??  ?? MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS Martinus Sitompul
MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS Martinus Sitompul

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia