Demi Selecao, Kesampingkan O Classico
JIKA Spanyol memiliki El Clasico (Real Madrid versus Barcelona), Portugal punya O Classico. Yakni, rivalitas klasik dua tim terbaik di Primeira Liga, Benfica (35 gelar) versus FC Porto (27 gelar). Duel yang berusia 105 tahun itu makin panas karena juga menjadi gengsi dua kota terbesar di Portugal, Lisbon dan Porto.
Namun, menuju O Classico edisi ke-236 di Estadio da Luz pada 2 April, gesekan yang biasanya mewarnai fans kedua tim sedikit mereda. Penyebabnya, konsentrasi suporter Aguias –julukan Benfica– maupun Dragao –julukan Porto– teralihkan untuk kepentingan timnas yang berjuang di kualifikasi Piala Dunia 2018.
Sebagaimana diberitakan O Jogo kemarin (24/3), kedua pihak suporter rela menurunkan ego klub demi mendukung perjuangan Selecao das Quinas –sebutan timnas Portugal– saat melawan Hungaria di Da Luz dini hari nanti. Apalagi, sudah delapan bulan Cristiano Ronaldo dkk tidak bermain di kandang Benfica tersebut. Kali terakhir adalah saat mencukur Estonia 7-0 dalam pertandingan uji coba sebelum Euro 2016 (8/6).
Yang menarik, suporter Benfica mengizinkan panggung utama untuk dirigen diberikan kepada pentolan Super Dragoes –sebutan fans FC Porto– Fernando Madureira. ’’Mari kita bersatu menggalang dukungan dan berfokus untuk bersorak bagi timnas Portugal dalam laga melawan Hungaria,’’ jelas Madureira.
Dia menyatakan, fans yang datang di Da Luz bukan hanya Super Dragoes atau Benfiquistas (sebutan fans Benfica). ’’Semua fans klub Portugal lainnya boleh datang ke sini. Kami juga sudah menyiapkan koreografi untuk memimpin ribuan penonton,’’ katanya.
Di sisi lain, tiga di antara 25 pemain di skuad Portugal saat ini berasal dari Benfica (Eliseu, Nelson Semedo, dan Pizzi) serta dua lainnya merupakan penggawa FC Porto (Danilo dan Andre Silva). ( dra/c23/dns)