Wisata Religi Paling Ramai
Tapi Kontribusi Pendapatan Tidak Signifikan
SURABAYA – Pemprov gencar meningkatkan pariwisata Jawa Timur sebagai sektor andalan pemasukan daerah. Hingga kini, daya tarik wisata (DTW) religi Jawa Timur masih menjadi destinasi dengan jumlah kunjungan tertinggi.
Total kunjungan wisatawan Nusantara (wisnus) mencapai 13 juta orang. Adapun wisatawan mancanegara (wisman) tercatat 17 ribu orang. Objek wisata religi yang paling ramai dikunjungi berada di sepanjang pantai utara, yakni Surabaya hingga Tuban. Tidak heran jika wilayah tersebut digolongkan sebagai salah satu di antara 19 kawasan strategis pariwisata provinsi (KSPP) oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur.
’’Wisata religi memang masih andalan Jawa Timur. Apalagi ketika tahun politik,’’ tutur Kepala Dis- budpar Jatim Jarianto. Dia menjelaskan, masyarakat pada umumnya masih menjadikan DTW religi sebagai jujukan ketika hendak memanjatkan doa-doa. Sebagai negara dengan asas ketuhanan, berdoa menjadi kebiasaan, bahkan budaya dalam kehidupan sehari-hari. Jarianto menyebutkan, tahun politik menjadi momen sebagian besar calon pemimpin menyempatkan diri berkunjung ke makam dan DTW religi lainnya. ’’Pasti tambah ramai,’’ tambahnya.
Namun, DTW religi belum dianggap besar secara kualitas. ’’Kontribusi kunjungan memang masih ke religi. Tapi, secara pemasukan tidak begitu signifikan,’’ jelas Kepala Bidang Destinasi Disbudpar Jatim Widarto. Menurut dia, wisatawan yang datang ke DTW religi biasanya hanya didasari motivasi batin. Artinya, mereka datang ke objek tersebut untuk sebatas berdoa, tanpa bertransaksi ekonomi. Misalnya, membeli oleh-oleh dari UMKM atau menginap di hotel setempat. ’’ Hanya datang sehari, lalu pulang,’’ katanya.
Karena itu, disbudpar berupaya agar KSPP dengan objek andalan religi lebih terintegrasi. Tujuannya, wisatawan tidak hanya datang ke satu spot, melainkan ke beberapa objek sekaligus. Misalnya, untuk kawasan utara, wisatawan bisa berkunjung ke seluruh wisata religi mulai dari Surabaya sampai Tuban dalam sepaket. Disbudpar akan menggandeng agen perjalanan untuk menyediakan paket tersebut.
Nantinya disbudpar bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM (Dinkop) serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur. ’’Para pengusaha kecil dan menengah di sekitar destinasi tersebut akan diberdayakan,’’ papar Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Tata Kelola Destinasi Disbudpar Sai’in.
Mereka berharap perjalanan wisata dengan waktu yang lebih panjang memotivasi pengunjung untuk ber transaksi ekonomi dengan lingkungan sekitar. ’’ Jadi, mereka sebagai tuan rumah juga menerima manfaat,’’ lanjut Sai’in. (deb/c15/oni)