Jawa Pos

Gandeng Masyarakat Bantu Pasien TB

Launching Kader TB, Pasien Suporter, dan KMPTB

-

GRESIK – Banyaknya penderita tuberkulos­is (TB) patut menjadi perhatian. Apalagi, penyakit akibat kuman Mycobacter­ium tuberculos­is tersebut mudah menular dan membutuhka­n pengobatan yang lama.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik dr Nurul Dholam mengungkap­kan, pasien TB memerlukan pengobatan 6–9 bulan serta 20–26 bulan untuk pasien TB yang sudah resistan dengan obat ( multi drug-resistant/ MDR). ” Lamanya pengo ba tan itu membuat pasien TB butuh pendamping­an supaya kondisinya tidak mudah drop,” paparnya.

Kabid Pencegahan dan Pengendali­an Penyakit Dinkes Gresik dr Mukhibatul Khusnah mengungkap­kan hal serupa. ” Kita perlu mengganden­g masyarakat untuk mendeteksi kemungkina­n suspect atau dicurigai TB,” terangnya.

Untuk itu, dalam peringatan Hari TB Sedunia yang laksanakan kemarin (24/3), dinkes bersinergi dengan Aisyiyah untuk melaunchin­g kader TB.

Anggota kader merupakan gabungan dari kader masyarakat dan kader dari tiga puskesmas di tiga kecamatan. Yakni, Puskesmas Kebomas, Puskesmas Gresik, dan Puskesmas Bungah. Selain itu, ada anggota Fatayat dan Aisyiyah. ”Untuk sementara ini, total terdapat 48 orang yang menjadi kader TB,” katanya.

Khusnah menuturkan, kader TB punya beberapa tugas utama. Di antaranya, masuk ke rumah-rumah penderita TB. Tujuannya, memotivasi anggota keluarga pasien TB agar mau melakukan pemeriksaa­n. Sebab, dikhawatir­kan mereka juga tertular TB. ”Kalau ketemu dengan suspect TB, mereka akan bantu orang itu untuk periksa serta ikut mendamping­i selama proses pengobatan berlangsun­g,” jelasnya.

Selain kader TB, dinkes dan Aisyiyah me- launching pasien suporter. Yakni, petugas kesehatan yang mendamping­i pengobatan pasien TB MDR. Kelompok Masyarakat Peduli TB (KMPTB) pun turut diresmikan. Kelompok tersebut berisi kum pulan mantan pasien TB yang berhasil sembuh. (hay/c25/ai)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia