Jawa Pos

Calon Usulkan Penasihat Sejajar Pimpinan KPK

-

JAKARTA – Seleksi akhir calon penasihat Komisi Pemberanta­san Korupsi (KPK) memunculka­n berbagai masukan. Ada sejumlah usul dari para calon. Antara lain menyejajar­kan penasihat dan pimpinan KPK dan mencegah korupsi melalui perbaikan sistem pelayanan publik. Terungkap pula adanya kader partai yang menjadi calon penasihat.

Seleksi calon penasihat KPK dimulai se- kitar pukul 09.30 kemarin (26/3). Lima anggota panitia seleksi satu per satu mulai menanyai para calon penasihat KPK. Salah seorang calon penasihat yang juga dosen hukum pidana Universita­s Negeri Syarif Hidayatull­ah Jakarta Burhanuddi­n mengusulka­n perubahan posisi penasihat.

Dalam makalah yang dibuat Burhanuddi­n, diusulkan posisi penasihat dan pimpinan KPK menjadi sejajar. ”Apa dampaknya kalau penasihat dan pimpinan itu sejajar?” tanya anggota pansel Saldi Isra.

Dia langsung menjawab pertanyaan tersebut. Menurut dia, dalam struktur KPK saat ini, sesuai dengan UU 30/2002 tentang KPK, struktur penasihat berada di bawah pimpinan KPK. Posisi yang berada di bawah itu membuat nasihat yang diberikan penasihat seakan-akan tidak perlu menjadi pertimbang­an pimpinan. ”Secara psikologis akhirnya tidak dianggap,” ucapnya.

Dengan posisi sejajar, nanti penasihat KPK tidak lagi melaporkan pertanggun­gjawaban kepada pimpinan, tapi ke DPR dan pemerintah. ”Sehingga semuanya bisa lebih efisien,” tuturnya. Saat itu Burhanuddi­n juga sempat ditanya soal afiliasiny­a dengan partai politik. Dia mengaku sama sekali tidak berafilias­i dengan partai mana pun. (idr/c9/oki)

 ??  ?? SELEKSI: Calon penasihat KPK Budi Santoso (tengah) saat wawancara dengan tim pansel, Mahfud MD (kiri), Busyro Muqoddas, Imam Prasodjo, Rhenald Kasali, dan Saldi Isra, kemarin.
SELEKSI: Calon penasihat KPK Budi Santoso (tengah) saat wawancara dengan tim pansel, Mahfud MD (kiri), Busyro Muqoddas, Imam Prasodjo, Rhenald Kasali, dan Saldi Isra, kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia