Jawa Pos

Ketika Teater dan Sulap Bersatu

-

JAKPUS – Irama musik gamelan yang berdenting membuat bulu kuduk merinding. Itu mengiringi kedatangan sesosok perempuan berambut panjang ke atas panggung sambil bertapa. Pemeran penyihir tersebut membuka pementasan yang cukup mistis yang bertajuk Roro Sendari oleh Semarang Magic Community di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Sabtu (25/3). ”Kali ini kami ingin menampilka­n suatu pertunjuka­n teater yang berbeda. Yaitu, memadukan seni peran dengan unsur sulap,” ujar Ketua Semarang Magic Community Zulfa Fahmy sebelum pementasan.

Penyihir itu bernama Dewi Durga. Seorang penyihir jahat yang memiliki anak perempuan cantik bernama Roro Sendari, pemeran utama dalam pertunjuka­n teater klasik tersebut.

Suatu hari, Dewi Durga risau, anak semata wayangnya tidak bisa men- dapatkan jodoh selama hidupnya karena reputasi sang ibu. Alhasil, dia pun melakukan sayembara.

Bunyi sayembara itu adalah, ”Siapa saja yang dapat menunjukka­n kesaktian sihir dan disukai Roro Sendari, imbalan yang diperoleh adalah pewarisan ilmu Dewi Durga sekaligus akan dijodohkan dengan Roro Sendari.”

Semarang Magic Community berdiri sejak 27 Juni 2010. Semua aliran sulap bisa masuk ke komunitas ter- sebut. Mulai aliran klasik, fakir, mentalis, hingga ilusi.

”Pementasan yang memadukan antara sulap dan teater ini diharapkan mampu memberikan pemahaman bagi generasi muda mengenai proses dan perkembang­an kebudayaan sehingga mampu membangun sebuah pertunjuka­n yang unik dan penuh dengan kisah moral,” tambah Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian. (wik/c21/diq)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia