Ujian Kesetaraan Juga Pakai UNBK
BONTANG – Warga yang mengikuti program kejar paket B (setara SMP) dan paket C (setara SMA) harus mulai melek teknologi. Pasalnya, tahun ini, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang menyelenggarakan program paket B dan C, mesti melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) layaknya SMP dan SMA/SMK formal.
Di Bontang, berbagai persiapan dilakukan untuk menghadapi UNBK yang dilaksanakan pada 15 April. Para peserta didik dari delapan PKBM melakukan simulasi pelaksanaan UNBK pada Sabtu (25/3) dan Minggu (26/3).
Wajah-wajah serius tampak jelas dari wajah peserta yang rata-rata berusia 30 tahun ke atas. Meski demikian, simulasi berjalan lancar. Awalnya, peserta memang terlihat kaku menggerakkan mouse komputer. Pengawas pun harus sigap memberikan bimbingan.
Suriansyah, Kepala Seksi Pendidikan Keluarga dan Pendidikan Masyarakat, Dinas Pendidikan (Dispendik) Bontang mengungkapkan, tidak semua PKBM mengikuti UNBK. “Dari 13 PKBM, hanya delapan yang melaksanakan. Lima sisanya masih melaksanakan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP). Delapan PKBM yang siap melaksanakan UNBK adalah PKBM Melahing, Kakap Merah, Pemuda Sidrap, Palos Manju, Hidayah, Fortab, Melati Mekar, dan Tudai,” bebernya.
Dia menyebut, jumlah peserta UNBK mencapai 241 orang untuk paket B dan 492 orang untuk paket C. Sementara itu, mata pelajaran yang diujikan untuk paket B yakni kewarganegaraan, bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS, serta bahasa Inggris. Untuk paket C yakni kewarganegaraan, bahasa Indonesia, matematika, bahasa Inggris, ekonomi, geografi, dan sosiologi.
“Dengan diselenggarakannya simulasi UNBK, diharapkan para peserta terbiasa melakukan ujian dengan menggunakan komputer. Ada beberapa peserta yang cukup berumur dan belum pernah mengoperasikan komputer sama sekali, menjadi tantangan tersendiri bagi kami. Simulasi ini juga untuk melatih para pengawas ujian, karena soal dan waktu pelaksanaannya tidak sama dengan UNBK sekolah formal,” ungkapnya.
UNBK paket kesetaraan ini dilakukan di beberapa sekolah formal yang memiliki fasilitas memadai. Yakni SMP 1, SMP 2, SMP 3, SMP 5, SMP 8, SMK 1, dan SMK 3. “Penentuan tempat pelaksanaan ujian disesuaikan lokasi terdekat dengan PKBM mereka. Diharapkan mereka memahami tata cara pelaksanaan ujian, termasuk lokasinya,” ucapnya. (*/and/ica/k8/ami)