Jawa Pos

TERBAYANG MEMORI KEGAGALAN

-

SOFIA – Perjalanan menuju Piala Dunia 2018 Rusia memang masih panjang. Tetapi, dengan performa yang terseok-seok seperti ini, Belanda dalam bahaya. Apalagi setelah kalah 0-2 oleh tuan rumah Bulgaria dalam kualifikas­i Piala Dunia 2018 zona UEFA di Vasil Levski National Stadium, Sofia, kemarin dini hari WIB.

Ya, dua gol dari Spas Delev pada menit ke-5 dan ke-20 sontak membuat gusar publik Belanda. Terbongkar kembali memori kegagalan Belanda lolos ke Euro 2016. ’’Apa lagi yang bisa Anda katakan? Ini memang mimpi buruk,’’ kata winger Belanda Arjen Robben kepada NOS.

Telat panas dan gol cepat tuan rumah mampu meruntuhka­n mental para penggawa Belanda sampai tidak bisa membalikka­n kedudukan. ’’Padahal, sejak datang di sini, intensitas kami bagus dan sebelum laga saya berpikiran positif. Tetapi, di babak pertama kami seperti dalam level yang menyedihka­n,’’ lanjut dia.

Kekalahan kemarin merupakan yang pertama dialami Belanda dari Bulgaria dalam laga kompetitif sejak 27 Oktober 1968. Sama ajangnya, kualifikas­i Piala Dunia 1970 dan di akhir kualifikas­i Belanda gagal lolos ke Meksiko 1970. Namun, bukan histori itu yang kemudian membuat panik Belanda sepanjang Minggu kemarin WIB.

Kepanikan itu terjadi karena publik Belanda langsung terbayang-bayang kegagalann­ya di kualifikas­i Euro 2016. Maklum, kepedihan itu masih membekas karena sekitar 18 bulan yang lalu kejadianny­a. Seakan deja vu, Belanda ketika itu juga mengawali lima laga pertamanya di kualifikas­i Euro 2016 dengan meraih tujuh poin.

Dalam lima matchday pertamanya, Belanda dua kali menang, sekali imbang, dan dua kali kalah. Persis dengan kualifikas­i Piala Dunia kali ini bukan? Hingga matchday kelima ini, Belanda tertinggal enam angka oleh Prancis yang memuncaki klasemen sementara grup A.

Secara hitung-hitungan poin, diprediksi Belanda menyudahi fase kualifikas­i ini sebagai runnerup atau lolos melalui jalan babak kedua. Pertanyaan­nya, saat performany­a seperti saat ini, apakah Belanda bisa mendapat hasil yang maksimal?

Bermodal pemain dari liga elite Eropa seperti Robben atau Vincent Janssen, Belanda kurang garang dalam menyerang. Begitu juga halnya dengan pertahanan­nya. Beberapa pemain belakang, misalnya Virgil van Dijk dan Jefrey Bruma, yang cedera, pertahanan­nya terlalu ringkih. Terutama dalam meredam bolabola tembakan jarak jauh lawan.

Seperti pada laga kemarin. Keputusan Blind memainkan Matthijs de Ligt menjadi kunci kekalahan Belanda. Dia terlibat dalam terjadinya dua gol Delev. Performa yang tidak sesuai dengan statistikn­ya di Opta.

Bek tengah yang bermain kurang dari 300 menit di Ajax Amsterdam pada musim ini tersebut menjadi pemain termuda yang melakukan debut untuk Belanda sejak 1931. Usia De Ligt baru 17 tahun. Padahal, sebelum laga Blind diingatkan agar memilih pemain yang lain sebagai starter. Bukan De Ligt. Bisa Wesley Hoedt, bek tengah Lazio yang main sebagai pengganti De Ligt di awal babak kedua. ’’Itu tanggung jawab saya,’’ sebut Blind dikutip

’’Kami menunjukka­n kinerja yang sangat buruk, sangat jelas. Saya tidak tahu mengapa kami memulai laga dengan begitu buruk. Kami tidak mampu menciptaka­n satu peluang pun. Saya salahkan diri saya sendiri. Apakah saya tetap memimpin tim ini? Saya harus berpikir tentang hal itu. Saya belum lempar handuk,’’ ungkapnya.

Dari utak-atik peluang lolosnya dari lima laga selanjutny­a, garansi tiga poin yang bisa diharapkan Belanda dari Luksemburg (10/6). Setelah itu, dua kali beruntun Belanda harus menjalani laga berat. Bertandang ke Paris melawan Prancis (1/9), lalu berharap revans kepada Bulgaria (4/9).

Bahkan, kan, pada terakhir, Belanda da masih harus menjalani laga beraterat kontra Swedia a di kandang sendiri.en diri. Bukan n hanya Belanda landa tim tradisiodi­sional yangng biasanya mampumam pu lolos ke Piala Dunia mewakili zona Eropa. Republik Ceko dan Turkiurki juga bernasib sama denganan Belanda.

Dua negara itu juga masih tercecer dari peringkat tiga besar pada klasemen semen grup masing-masing.masing- ma sing. Ceko, misalnya. Negara den dengangan peringkatg­kat FIFA ke- ke-6262 itu bahk bahkanan tertinggal ggal lebih jauh poin poinnya nya dari pemuncak ncak klasemen ketimbangk­e tim bang Belanda. da. Di grup C, Ceko terpaut tujuh poin dari juara dunia Jerman.

Sedangkana­ngkan Turki masih bisa berharap rap lolos lagi ke Piala Dunia kali pertama ertama sejak bertarung di Korea-Jepang-Jepang 2002. Meski posisinya di peringkatr­ingkat keempat, gap poin Turki dengan pemuncak klasemen grup I Kroasia relatif dekat. Yakni, hanyaa lima poin. (ren/c4/ham)(ren/ c4/ ham)

 ?? EPA/GEORGI LICOVSKI ?? Soccerway. matchday
EPA/GEORGI LICOVSKI Soccerway. matchday
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia