Jawa Pos

Kursi Panas Sudah Mendidih

-

KURSI panas pelatih timnas Belanda ini sepertinya sudah akrab betul dengan Danny Blind. Ketika dia menggantik­an Guus Hiddink sejak 1 Juli 2015, ayah Daley Blind tersebut berada dalam keadaan terdesak. Sebab, tim yang diwarisiny­a gagal lolos ke Euro 2016. Namun, dia tetap aman.

Kala itu, alasannya hanya memimpin empat di antara sepuluh laga kualifikas­i. Kini, dia malah menandai laga kesepuluhn­ya dalam mendamping­i skuad Oranje –julukan Belanda– dengan kekalahan oleh Bulgaria di Sofia Minggu dini hari kemarin WIB (26/3). Tidak lagi panas, tapi juga mulai mendidih.

Kali ini, sulit baginya untuk dimaafkan. Surat kabar De Telegraaf membuat voting pada pembaca tentang layak atau tidaknya Blind terus menangani Belanda. Hasilnya, 95 persen pembaca mengingink­an mantan pelatih Ajax Amsterdam tersebut didepak, meski durasi kontraknya baru berakhir 30 Juni 2018.

Dilaporkan NOS, Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) akan menggelar pertemuan yang membahas masa depan Blind pada Minggu petang waktu Amsterdam atau sekitar dini hari tadi WIB. ”Jelas bagi saya, kami perlu membicarak­annya baik-baik,” kata Jean-Paul Decossaux, direktur komersial KNVB.

Itulah persoalann­ya. Memecat Blind mungkin mudah bagi KNVB. Yang sulit, setelah Blind dipecat, siapa pelatih yang bakal menggantik­annya? Faktanya, Belanda belum pernah memakai jasa pelatih asing. Kalaupun mengganti pelatih, sosoknya tidak akan jauh-jauh dari pelatih yang menangani Belanda sebelumnya.

Dua dekade terakhir, misalnya. Guus Hiddink dan Louis van Gaal bisa menjadi pelatih timnas Belanda dua kali pada periode yang berbeda. Hiddink 1994–1998 dan 2014–2015. Lalu, Van Gaal pada 2000–2002 dan 2012–2014. Mee Met Oranje menyebut nama-nama baru seperti Ronald Koeman, Ron Jans, dan Frank De Boer sebagai kandidat calon pelatih.

Tapi, hanya De Boer yang masih menjadi penganggur. Koeman masih membesut Everton dan kontrak Jans di PEC Zwolle baru berakhir musim panas tahun ini. Diwawancar­ai saat hendak masuk ke pesawat yang membawa rombongan Belanda dari Sofia ke Amsterdam pada Minggu pagi waktu setempat, Decossaux menuturkan bahwa pihaknya tidak terburu-buru. (ren/c18/ham)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia