Harus Revisi Program Persiapan
Respons Klub soal Jadwal Kickoff Liga 2
JAKARTA – PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah menetapkan jadwal kompetisi untuk Liga 2. Kompetisi kasta kedua itu bergulir mulai 18 April mendatang. Sejumlah klub Liga 2 pun langsung merespons keputusan tersebut. Beberapa pelatih dan pengelola klub merasa kaget. Sebab, awalnya mereka berpikir bahwa kickoff Liga 2 akan berlangsung 30 April.
Subangkit, misalnya. Pelatih PSIS Semarang itu harus mengevaluasi semua jadwal uji coba yang sudah disusun. Bahkan, uji coba melawan PSS Sleman yang sedianya dihelat 9 April nanti terpaksa dibatalkan. ’’Kalau ke- putusannya sudah seperti itu, sebagai klub kami hanya bisa menerima,’’ kata Subangkit pasrah. ’’Tetapi, apakah semua sudah pasti? Jangan-jangan nanti ada keputusan baru lagi,’’ ujar mantan pemain Persebaya Surabaya itu.
Subangkit menjelaskan, PSIS sebetulnya sudah merencanakan beberapa laga uji coba. ’’Tetapi, kami khawatir kalau semua rencanya uji coba dibatalkan, tiba-tiba kickoff kompetisi kembali tertunda,’’ ujarnya.
Esti Puji Lestari juga mengeluhkan perubahan jadwal kompetisi yang terkesan mendadak. Menurut CEO Persijap Jepara itu, perubahan jadwal yang mendadak menimbulkan kepanikan. Esti juga menyoroti PT LIB. Menurut dia, hingga saat ini, pihaknya belum menerima surat tanda kesedi- aan untuk mengikuti liga dari operator kompetisi. Padahal, klub sudah harus mendaftarkan tim mereka pada 28 Maret besok.
’’Kami belum tahu format kompetisi musim baru nanti seperti apa. Bahkan, syarat pemain bagaimana, semua masih gelap,’’ keluh Esti. ’’Tetapi, saat semua masih belum jelas, kok kami sudah disuruh untuk mendaftarkan tim. Ini kan aneh,’’ ujar dia.
Meski demikian, Esti merasa Persijap sudah siap untuk berkompetisi. Pemecatan Listiadi dari kursi pelatih awal pekan lalu tidak akan mengganggu persiapan tim. Sebab, Carlos Sciucatti yang tidak lain adalah suami Esti sudah mengambil alih peran Listiadi. ’’Kalau besok harus kickoff, kami sudah siap,’’ ucapnya.
Keluhan soal perubahan jadwal juga dilontarkan Muhammad Zein Al Hadad. Pria yang akrab disapa Mamak itu merasa panik dengan perubahan jadwal secara mendadak itu. Apalagi, dia belum genap sebulan menangani Persida. Mamak –sapaan akrab pelatih Persida itu– awalnya berpikir bahwa kompetisi akan bergulir akhir April. ’’Otomatis saya harus segera memben- tuk tim, memilih pemain, dan mencari pemain juga dari luar,’’ ujar Mamak.
Selain itu, dia harus membuat program latihan baru. Sebelumnya, latihan Persida difokuskan kepada pemahaman teknik. ’’Sisa waktu kami maksimalkan dengan langsung berfokus ke taktik dan strategi, bagaimana mengenalkan pola 3-5-2 atau 4-3-2-1. Tetapi, porsi latihan teknik tetap ada walaupun berkurang,’’ lanjut dia.
Dalam perkembangan yang sama, Ketua Executive Committee (Exco) PSSI Bidang Kompetisi Yunus Nusi menyebutkan, jadwal kickoff Liga 2 terpaksa dimajukan ke 18 April. Sebab, ada permintaan langsung dari pemilik hak siar. ’’Ini sudah keputusan final dan sudah tidak bisa dibantah lagi oleh klub,’’ jelasnya. (ben/rpd/c4/bas)