Garansi Perebutan Juara Dunia Tahun Ini
JAKARTA – Daud Yordan terus memupuk modal demi menjadi juara dunia kelas ringan (61,2 kg) versi WBA. Salah satu modal itu adalah kemenangan knockout (KO) ronde kedua atas petinju Thailand Campee Phayom dalam pertarungan nongelar di OCBC Arena, Singapura, Sabtu malam (25/3).
Pertarungan Cino –sapaan akrab Daud Yordan– di Singapura merupakan bagian dari duel bertajuk Battle of Champions: Road to Glory. Partai utamanya adalah perebutan gelar juara kelas welter (66,6 kg) WBC Silver antara juara bertahan Charles Manyuchi (Zimbabwe) melawan Quadratillo Abduqaxorov (Uzbekistan).
Berkaca dari raihan Cino, Raja Sapta Oktohari dari Mahkota Promotion semakin yakin untuk membawa petinjunya ke pertarungan juara dunia WBA tahun ini. Berdasar ranking kelas ringan WBA per 17 Maret lalu, Cino menempati penantang peringkat kedua. Juara dunia WBA adalah Jorge Linares asal Venezuela.
”Kami sudah melaporkan hasil pertarungan ini kepada partner kami di Amerika Serikat dan kami memang sudah menyiapkan pertarungan untuk gelar dunia Daud,” tutur Okto dalam surat elektronik Mahkota Promotion.
Saat ini Daud masih tercatat sebagai pemegang sabuk kelas ringan (61,2 kg) WBA International. Hasil di Singapura memperpanjang catatan sempurna petinju berusia 29 tahun itu di Negeri Singa. Empat kali naik ring, empat kali Daud memenanginya.
Dalam tiga pertarungan sebelumnya, dia menang KO atas Ekawit Sithsorwor (Thailand) pada 2007 dan Lorenzo Villanueva (Filipina) pada 2012 serta menang angka atas Choi Tseveenpurev (Mongolia) pada tahun yang sama. Kemenangan atas Villanueva bahkan menahbiskan Cino sebagai juara dunia kelas bulu versi IBO.
Ketika dikonfirmasi Jawa Pos kemarin, Cino mengaku masih punya keinginan kuat untuk merebut gelar juara dunia WBA. Namun, petinju dengan rekor ring 37 kali menang (25 KO) dan 3 kali kalah itu mengaku masih perlu membenahi strategi bertanding sebelum momen yang di- nantinya datang. Salah satunya adalah menjaga kecepatan pukulan. ( nap/c11/dns)