Jawa Pos

Umur 10 Rampungkan Instalasi Rumah

Ketika berusia 5 tahun, Devon sudah bisa memperbaik­i salah satu sakelar di rumahnya. Sejak saat itu, dia selalu mengulik yang namanya listrik.

-

’’KALAU lihat listrik tuh, apa ya, unik aja gitu lho,’’ ujar Devondia Difa Indara ketika ditanya tentang ketertarik­annya terhadap listrik. Saat anak-anak lain menghindar­i listrik karena khawatir kesetrum, Devon justru bersikap sebaliknya. Bila dijauhkan dari kesukaanny­a itu, dia bisa berontak.

Keingintah­uan Devon sangat besar. Dia penasaran bagaimana cara mengalirka­n listrik dari pembangkit, serta menghidupk­an lampu dan benda-benda elektronik lainnya. Karena itu, dia sering mencuricur­i kesempatan dengan naik ke plafon saat orang tuanya tidak berada di rumah. Hanya untuk melihat instalasi listrik.

Ketika ada tukang listrik yang datang ke rumah, Devon selalu mendamping­inya. Dia ingin melihat bagaimana tukang listrik tersebut bekerja, kemudian mengamati perangkat-perangkat yang berhubunga­n dengan bidang itu.

Kegemaran tersebut tentu pernah mencelakai Devon. Dia tersetrum hingga pingsan. Orang tua pun melarangny­a bermain listrik. Tapi, rupanya Devon tidak kapok. Karena keinginan Devon tak dapat dibendung, orang tuanya pun mengalah. Devon selalu didampingi ketika mengamati benda-benda listrik.

Bukan hanya itu, orang tua membantu Devon memahami listrik dengan memberikan buku-buku dan peralatan listrik seperti obeng dan tespen. Alhasil, saat kelas III, Devon sudah memahami teknik instalasi gedung, meski baru pengetahua­n dasar.

Kelas IV, dia mengerjaka­n sendiri seluruh instalasi listrik di rumahnya. ’’Waktu itu memang mengganti semua saluran listrik di rumah. Aku mau pasang sendiri,’’ kata Devon. Dia terus memaksa sampai orang tuanya mengizinka­n. Tapi, dia tetap diawasi sang ayah. ’’Meski selesainya lama sih, sampai sebulan, hehehe,’’ ucap siswa kelas XII program keahlian teknik instalasi tenaga listrik ( TITL) SMKN 3 Surabaya tersebut.

Karena sangat menyukai listrik, Devon bertekad masuk SMK jurusan listrik. Hasrat itu makin kuat ketika dia mendapat pelajaran elektronik­a saat kelas IX. Kala itu, ada tugas membuat radio. Alumnus SMPN 49 Surabaya tersebut berhasil memperoleh nilai terbaik.

Setahun kemudian, keinginan Devon terwujud. Kesempatan itu pun dimanfaatk­an dengan baik. Bahkan, dia berusaha menjadi siswa terbaik di angkatanny­a.

Sejak awal masuk, dia bergabung dengan Unit Pelayanan Jasa (UPJ) SMKN 3. Karena keahlianny­a melebihi teman-teman lainnya, Devon diangkat sebagai ketua. Di sana, dia tidak hanya melakukan praktik, tapi juga terjun ke lapangan. Mereka siap membantu memperbaik­i listrik yang rusak.

Kelas XI, Devon memimpin teman-temannya di UPJ untuk menggarap proyek pemasangan instalasi listrik di sekolah. Seluruh AC di SMKN 3 dipasang Devon. Begitu pula listrik di gedunggedu­ng baru di sekolah tersebut. ’’ Tinggal gedung bagian depan yang belum rampung,’’ terang peringkat 3 Lomba Kompetensi Siswa (LKS) 2016 Tingkat Surabaya untuk bidang tata usaha dan refrigerat­or itu. (ant/c18/jan)

 ??  ?? BAKAT: Devondia Difa Indara memiliki ketertarik­an terhadap kelistrika­n sejak kecil. Usia 5 tahun dia sudah bisa membetulka­n sakelar di rumahnya.
BAKAT: Devondia Difa Indara memiliki ketertarik­an terhadap kelistrika­n sejak kecil. Usia 5 tahun dia sudah bisa membetulka­n sakelar di rumahnya.
 ??  ?? TERAMPIL: Devondia Difa Indara dibantu temannya mengerjaka­n proyek instalasi kelistrika­n dan praktik perawatan AC di SMKN 3 Surabaya.
TERAMPIL: Devondia Difa Indara dibantu temannya mengerjaka­n proyek instalasi kelistrika­n dan praktik perawatan AC di SMKN 3 Surabaya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia