Unas PKBM Tetap Jadi Penentu
SURABAYA – Bagi siswa yang belajar di pendidikan formal, ujian nasional (unas) tidak lagi menjadi penentu kelulusan, tetapi hanya digunakan untuk pemetaan. Namun, bagi peserta didik di pendidikan kesetaraan, unas tetap menjadi penentu kelulusan.
Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Ikhsan menyatakan, unas tetap diperhitungkan dalam peserta didik di pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM). Karena itu, setiap peserta didik harus mempersiapkan diri dengan baik.
Merujuk Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pemerintah melakukan penilaian bagi pendidikan kesetaraan. Nah, hingga saat ini, ujian yang digunakan untuk melakukan penilaian tersebut masih ujian nasional pendidikan kesetaraan (UNPK). Dengan begitu, setiap peserta harus berupaya dengan baik untuk bisa lulus.
Tahun ini, sebagian unas untuk PKBM juga akan berbasis komputer. Kepala PKBM Homeschooling Pena Supriadi menyebutkan, ada 40 siswanya yang akan unas dengan berbasis komputer. Perinciannya, 27 peserta paket C (setara SMA) dan 13 peserta paket B (setara SMP). Bahkan, ujian sekolah (usek) juga akan dilakukan dengan berbasis komputer. Yakni, dengan aplikasi berbasis Android. ”Barangkali ini satu-satunya PKBM yang ujian berbasis Android,” tuturnya.
Laki-laki yang juga sekretaris II DPD FK PKBM Kota Surabaya itu berharap ujian berjalan lancar. Baik ujian sekolah maupun ujian nasional. Lantaran unas menjadi penentu kelulusan, hasilnya adalah lulus atau tidak lulus. ”Makanya, siswa dipersiapkan dengan baik,” katanya.
Tahun ini, UNPK akan dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama dilaksanakan mulai 15 April selama dua minggu, tetapi dilaksanakan khusus pada Sabtu dan Minggu. Sedangkan gelombang kedua dilaksanakan pada Oktober.
Dengan jadwal ujian tersebut, pemerintah berharap peserta didik di PKBM bisa mengoptimalkan ujian nasional berbasis komputer. (puj/c17/jan)