Jawa Pos

Pelajar dan Karyawan Jadi Perhatian

Evaluasi setelah Operasi Simpatik Semeru 2017

-

SURABAYA – Operasi Simpatik Semeru 2017 yang berakhir pekan lalu menyisakan pekerjaan rumah bagi kepolisian. Sebab, masih ada sebagian pengguna jalan yang kerap melanggar aturan lalu lintas.

Kabag Binops Ditlantas Polda Jatim AKBP Alfian Nurrizal menyatakan, selama pelaksanaa­n Operasi Simpatik Semeru, pihaknya memang bermaksud menggugah kesadaran masyarakat. ’’Kami mengingatk­an bagaimana budaya berkendara yang baik,’’ ujar Alfian.

Penekanan selama operasi simpatik bukan penindakan. Melainkan menegur dan mengajak pengguna jalan untuk tertib. Hal itu sejalan dengan tujuan akhir operasi, yakni mengumpulk­an data terkait dengan anatomi pelanggar lalin. ’’Selama ope rasi kami memetakan bagaimana karakter pelanggar,’’ tutur Alfian.

Data-data yang terkumpul, antara lain, terkait jenis-jenis pelanggara­n, waktu terjadinya pelanggara­n, usia pelanggar, hingga latar belakang pelanggar. Mengacu pada data tersebut, petugas melakukan evaluasi sebagai pijakan untuk menen- tukan langkah selanjutny­a. ’’Agar langkah kami selanjutny­a tidak salah sasaran,’’ katanya.

Lulusan Akpol 2000 itu mencontohk­an, berdasar evaluasi awal, pelanggar ternyata masih didominasi pelajar dan karyawan swasta. Mereka kerap melakukan pelanggara­n pada jam-jam sibuk. Terutama saat pagi. Jenis pelanggara­n yang paling sering adalah melanggar markah. Mayoritas beralasan karena terburu- buru. ’’ Kalau sudah tahu masalahnya seperti itu, materi dan sasarannya bisa tepat,’’ jelasnya.

Ke depan mantan Kapolsek Gubeng itu menyatakan tetap memberikan atensi pada pengendara usia produktif. Yakni, usia 16–25 tahun. Mereka memang menempati urutan pertama dan kedua pelanggar selama operasi simpatik. ’’Nanti kami giatkan lagi sosialisas­i di sekolah dan pabrik-pabrik,’’ jelasnya.

Perwira dengan dua melati di pundak itu juga menjelaska­n, hasil evaluasi operasi tersebut akan jadi acuan operasi cipta kondisi selanjutny­a. Misalnya, Operasi Zebra dan Operasi Patuh Semeru 2017. Bedanya, dalam operasi tersebut, pihaknya tidak segan melakukan penindakan. ’’ Kemarin kan sudah diingatkan, operasi selanjutny­a kami langsung tindak kalau ada pelanggara­n,’’ tegasnya.

Tujuan dua operasi lanjutan tersebut lebih konkret. Yaitu, menciptaka­n keamanan selama Operasi Ramadaniya­h dan Operasi Lilin. Volume kendaraan diperkirak­an meningkat drastis selama operasi menjelang Lebaran dan Natal tersebut. Otomatis, kemungkina­n terjadinya kecelakaan juga tinggi. ’’Prinsip utamanya adalah menekan pelanggar sehingga menekan kejadian laka lantas,’’ tuturnya. (aji/c15/fal)

 ?? GRAFIS: DAVID/JAWA POS ??
GRAFIS: DAVID/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia