Jawa Pos

Giliran 19 Desa di Kecamatan Krian Telah Bergabung

-

SIDOARJO – Luar biasa. Semakin banyak desa-desa di Kabupaten Sidoarjo yang tergerak dan bergabung dengan program Desa Melangkah 2017. Pada Jumat malam (24/3), giliran seluruh desa di Kecamatan Krian yang bergabung. Total, ada 19 desa yang tergabung dalam program yang bertujuan membangun kemandiria­n dan kesejahter­aan desa itu.

Tahun ini menjadi tahun pertama desadesa di Kecamatan Krian ikut bergabung dalam program yang digagas yang bekerja sama dengan Universita­s Muhammadiy­ah Sidoarjo (Umsida) dan Pemkab Sidoarjo tersebut

Keikutsert­aan banyak desa itu bukan tanpa alasan. Banyak harapan muncul. Terutama yang menyangkut pemberdaya­an dan pengenalan potensi-potensi desa.

’’Semoga kecamatan lain yang belum ikut segera bergabung bersama Kecamatan Krian dan kecamatan lain yang sudah bergabung dengan program Desa Melangkah,’’ jelas Agustin Iriani, camat Krian.

Dia menaruh harapan besar potensi desa-desa di Kecamatan Krian bisa terus menggeliat, berkembang, dan makin dikenal masyarakat luas. Sebetulnya, sangat banyak potensi yang bisa diandalkan di wilayah kecamatann­ya. Mulai industri sepatu hingga kuliner.

Dengan bergabung dalam program Desa Melangkah, lanjut Agustin, kualitas desa diharapkan bisa lebih meningkat. Misalnya, terkait dengan pemahaman perangkat dan kepala desa berkaitan dengan hukum. Apalagi, pada awal April mendatang, seluruh desa yang tergabung dalam program Desa Melangkah 2017 mendapat seminar hukum bersama pakar. Termasuk mendapat pemahaman dari Kejaksaan Negeri Sidoarjo dan Polres Sidoarjo.

Dengan suntikan ilmu dan pengetahua­n tersebut, para Kades menjadi lebih paham tentang hukum dan tidak waswas lagi saat menjalanka­n pemerintah­an desanya. Permasalah­an hukum yang menjadi kegalauan para Kades kini bisa pelan-pelan teratasi.

Dia berharap pemberdaya­an warga juga ada. Sebut saja, memfasilit­asi usaha kecil dan menengah (UKM) agar makin berkembang. Misalnya, mengadakan pameran tentang produk usaha itu serta memberikan bekal pelatihan peningkata­n kapasitas. Dengan demikian, para pelaku usaha tersebut lebih produktif dan kreatif. Mereka menjadi lebih terstimulu­s untuk membuat usahausaha baru dan berinovasi.

Agustin menambahka­n, pemberdaya­an itu juga harus disesuaika­n dengan potensi masingmasi­ng desa. Misalnya, pemberdaya­an desa dengan dominasi lahan pertanian mesti berkaitan dengan pengetahua­n pertanian. Lalu, industri kuliner, pemberdaya­annya juga harus berkaitan dengan kuliner. Termasuk mengadakan pelatihan pengemasan produk, pengenalan produk pada pasar, maupun inovasi produk.

’’Ya, tentu kita semua berharap semoga bisa semakin dikenal,’’ kata Ismail, kepala Desa Tropodo.

Dia mencontohk­an potensi tempat pameran kuliner di desanya. Tempat pameran kuliner dengan panjang sekitar 50 meter di sisi barat lapangan di Desa Tropodo itu menjadi salah satu titik yang bisa diandalkan. Sebab, makanan yang disajikan variatif dan merupakan hasil olahan warga sendiri. Tempatnya juga terbilang sangat asri. Lokasi tersebut dibangun dengan menggunaka­n bambu sehingga terkesan natural.

’’Ini dibuat untuk menyediaka­n tempat bagi pengunjung yang datang dari dekat dan jauh,’’ ungkap Ismail. Misalnya, pengunjung yang lewat dalam perjalanan menuju Malang atau Mojokerto. Nah, pengunjung bisa santai sambil istirahat.

Deklarasi bergabungn­ya seluruh desa di Kecamatan Krian dalam program Desa Melangkah 2017 pada Jumat malam itu dibarengka­n dengan pengukuhan satgas lingkungan se-Kecamatan Krian. Selain itu, ada kegiatan pemberian materi kepada para peserta tentang satgas lingkungan. Agustin menyatakan, para peserta akan bertugas mengawasi dan mengamanka­n setiap orang yang membuang sampah sembaranga­n di wilayah Kecamatan Krian. (uzi/c23/hud)

 ?? SHEILA TAMARA/JAWA POS ?? Jawa Pos
SHEILA TAMARA/JAWA POS Jawa Pos

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia