Jawa Pos

Ibunya Masih Sering Pingsan

-

SAAT Jawa Pos mendatangi ruang perawatan Fadila di RSUD Sidoarjo kemarin siang (26/3), bocah itu sudah siuman. Dia sudah bisa berkomunik­asi. Namun, kondisinya masih terlihat lemas. Tangan kanannya diperban karena mengalami patah tulang.

Dia tidak banyak bergerak. Sesekali menghela napas panjang. Fadila ditunggu beberapa sanak keluargany­a. Namun, mereka enggan berkomenta­r. Saat itu orang tuanya tidak terlihat. Meski sudah sadar, Fadila menyatakan tidak ingat peristiwa yang baru saja dialami bersama adiknya. Dia hanya menggeleng­kan kepala saat ditanya seputar kecelakaan pagi itu

Kemudian, adik-kakak itu melaju ke Jalan Dusun Kaliampoh. Nahas, di tengah perjalanan, keduanya mengalami kecelakaan. Motor hitam yang mereka tumpangi menghantam truk engkel bernopol S 8187 JC yang sedang parkir di tepi jalan. Diduga, kakak beradik tersebut bercanda saat berkendara di atas motor. Fadila pun menjadi tidak fokus. Apalagi, usianya juga masih labil.

’’Meski masih pagi, jalanan di sekitar lokasi kecelakaan sudah ramai karena hari libur,’’ kata Utami, salah seorang warga yang berjualan bensin eceran tidak jauh dari lokasi kejadian.

Saat kecelakaan terjadi, perem- puan 52 tahun itu berada di pinggir jalan. Jaraknya sekitar 100 meter dari TKP. ’’Saya pas melayani orang beli bensin,’’ ucapnya. Nah, ketika menuang bensin ke tangki motor, Utami mendengar suara keras dari sisi timur. ’’Dengar suara bruakkk,’’ katanya.

Suara itu lantas mengundang perhatian warga. Beberapa orang, lanjut Utami, langsung berlari ke sebuah truk merah yang terparkir di pinggir jalan. Sebab, sumber suara benturan tersebut berasal dari situ. Ternyata, di belakang truk yang tengah memuat es balok itu terdapat dua bocah perempuan yang sudah tergeletak.

Menurut Utami, kondisi keduanya tidak sadar. Bocah yang paling kecil diketahui sudah tidak bernyawa. Korban mengalami luka parah. Salah satunya, di bagian kepala. Warga langsung melarikan dua bocah itu ke RSUD Sidoarjo. Beberapa di antaranya melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Sejumlah petugas kemudian mendatangi TKP. Mereka membawa motor dan truk yang terlibat kecelakaan ke pos lalu lintas di kawasan Larangan. Selain itu, petugas memberi tahu keluarga korban tentang kecelakaan tersebut. ’’Mereka tinggal di perumahan. Jaraknya sekitar 300 meter ke utara dari tempat kecelakaan,’’ kata Utami.

Dia menuturkan, truk yang ditabrak bocah itu memang sudah ada di lokasi setiap pagi. Truk juga sudah parkir di bahu jalan. Karena itu, kendaraan tersebut sejatinya tidak terlalu mengganggu arus lalu lintas di sekitarnya. ’’Mulai subuh sudah ada. Setiap hari mengantar es balok,’’ jelasnya.

Kapolsek Candi Kompol Kusminto menuturkan, korban tewas dibawa ke gedung Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolega­l RSUD Sidoarjo. Korban selamat dievakuasi ke ruang ICU. ’’Beberapa saat setelah dirawat, korban sudah sadar,’’ paparnya.

Sopir truk bernama Harmadi, lanjut Kusminto, langsung diperiksa di Mapolresta Sidoarjo. Warga Mojokerto berusia 60 tahun itu dimintai keterangan sebagai salah seorang saksi. ’’Berkas perkaranya dilimpahka­n ke unit laka lantas,’’ tuturnya.

Peristiwa di Kalipecabe­an tersebut menambah panjang daftar kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak-anak SMP. Sebelumnya, kecelakaan tragis beberapa kali terjadi. Pada Desember lalu, misalnya. Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Dungus, Sukodono. Dua siswi SMP tewas di TKP setelah motor Honda Beat bernopol W 2595 W yang mereka tumpangi bersenggol­an dengan kendaraan lain.

Kedua korban yang tewas itu adalah Rediva Ayunda Bimasari, 13, siswa kelas VII C SMPN 2 Taman, dari Desa Panjunan, Sukodono; dan Yeni Wahyu, 13, warga Dusun Dungus, Sukodono. Keduanya meninggal karena mengalami luka serius di bagian kepala.

Serentetan kecelakaan yang melibatkan pelajar membuat banyak pihak gencar mengampany­ekan Save Our Student (SOS). Baik dari kepolisian, sekolah-sekolah, maupun instansi di lingkungan Pemkab Sidoarjo. Jawa Pos mengadakan diskusi publik di kampus Universita­s Muhammadiy­ah (Umsida) dengan mengundang pihak-pihak terkait. Harapannya, tidak ada lagi pelajar yang meninggal siasia di jalanan. (edi/c15/hud)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia