Misteri Bom Molotov Gelap
Polisi Belum Mampu Kejar Jejak Pelaku
GRESIK – Kemampuan polisi benar-benar diuji. Sudah genap sepekan sampai hari ini (27/3), kasus teror bom molotov terhadap Ketua DPD PAN Gresik Khamsun masih misterius. Tim 11 bentukan Polres Gresik yang dibantu tim Jatanras Polda Jatim belum menemukan para pelaku. Mereka diduga bayaran.
Hingga kemarin (26/3), identitas pelaku masih gelap. Semua pihak memang optimistis polisi mampu mengungkap kasus dan menangkap pelaku serta dalang di balik teror di rumah Khamsun. Namun, petugas belum bisa mengidentifikasi para pelaku. Mereka diyakini sudah profesional alias pelaku bayaran. Seolah-olah tidak ada seorang pun saksi yang melihatnya.
”Kami menduga pelaku cukup profesional,”p , ungkapgp Kasatreskrim Polres Gresik AKP Adam Purbanto Purbantoro kemarin. Semb Sembilan saksi yang t telah dimintai keterangank pe penyidik kompak mengaku tidak mengetahui ciri-ciri pelaku. S Sumber di k kepolisian menyebutkan, polisi telah memeriksa sedikitnya delapan closed circuit
(CCTV). Alat perekam itu berada di sepanjang Jalan Brotonegoro hingga Jalan Kalimantan, kompleks Perumahan Gresik Kota Baru (GKB). ”Sebagian besar CCTV hanya diarahkan ke area parkir. Tidak sampai ke jalan raya,” ungkap petugas yang meminta identitasnya dirahasiakan tersebut. Hanya ada satu atau dua CCTV yang mengarah ke jalan raya. ”Sedang diteliti,” ujarnya.
Pemeriksaan CCTV dilakukan terkait dengan kabar bahwa saat warga Kampung Marabahan sedang memadamkan api di rumah Khamsun, ada dua mobil jenis MPV. Waktu itu pukul 00.30 Senin (20/3). Mereka terlihat mengamati dari jendela mobil di Jalan Brotonegoro. Tidak turun. Kemudian, mereka bablas menuju arah Suci. Selang beberapa menit kemudian, mobil lain datang. Tapi, pengendara mobil jalan pelan, lantas melaju ke arah Suci juga.
Tidak diketahui secara pasti warna, apalagi nomor polisi. Sebab, lampu penerangan jalan di simpang tiga Brotonegoro menuju Marabahan padam. Gelap sampai kemarin. Polisi mengandalkan CCTV untuk memelototi tiga mobil tidak dikenal itu. Semua saksi tidak melihat identitas pelakunya. Penelusuran dari kamera CCTV kemudian dikembangkan ke lapangan.
Tim 11 dibantu tim Jatanras Polda Jatim kini menyebar di sejumlah kabupaten/kota. Tapi, perburuan itu belum mendapatkan hasil memuaskan. Di dunia maya, teror bom molotov tersebut dikait-kaitkan dengan sebuah akun Facebook bernama Deviana P. Akun itu juga sempat mengeluarkan komentar tentang teror bom molotov. Fotonya tiba-tiba diganti. Komentar-komentar pedas terhadap pejabat dan seorang pengusaha di Kota Pudak juga dihapusi. Dua hari ini, akun tersebut menghilang.
Sebelumnya diberitakan, bom molotov membakar rumah dan mobil Khamsun. Pelaku melemparkan botol berisi bensin ke saluran air (talang) kanopi rumah politikus 48 tahun itu. Mereka juga meletakkan plastik berisi bensin dalam tas ransel hitam. Termasuk dua obor bergagang kayu yang sudah gosong. Dalam olah tempat kejadian perkara, anjing pelacak dari K-9 Sabhara Polda Jatim dikerahkan. Tim laboratorium forensik telah mengumpulkan bukti untuk melacak jejak peneror. (yad/c7/roz)