Jawa Pos

Lahan Garam Turun Drastis

-

GRESIK – Kota Pudak punya potensi besar sebagai produsen garam. Sejarah telah membuktika­n itu. Namun, secara perlahan, potensi tersebut mulai menghilang. Luas lahan tambak garam turun drastis.

”Kami mulai mendata ulang. (Luas tambak garam, Red) memang merosot,” kata Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan (DKPP) Langu Pindingara, Sabtu (25/3).

Langu memaparkan hal itu saat menerima kunjungan Wakil Ketua Komisi IV DPR Viva Yoga Mauladi serta Staf Ahli Bidang Kemasyarak­atan dan Hubungan Antarlemba­ga Kementeria­n Kelautan dan Perikanan (KKP) Suseno Sukoyono. Mereka berkunjung ke Gresik untuk menyosiali­sasikan UU RI Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perlindung­an dan Pemberdaya­an Nelayan, Budi Daya Ikan, dan Petambak Garam.

Menurut Langu, dulu Gresik memang menjadi salah satu tumpuan produksi garam. Kondisinya berbeda sekarang. Hasil tambak garam terus merosot karena lahan berkurang. Bekas tambak garam dialihfung­sikan untuk bidang usaha lain.

Berapa sisa luasnya? Dinas kelautan menaksir hanya tersisa sekitar 100 hektare. Padahal, sebelumnya luasnya mencapai 1.000 hektare. Karena itu, akan diupayakan mempertaha­nkan sisa tambak garam tersebut. ”Bagaimanap­un, tambak garam amat penting,” kata Langu.

Viva Yoga Mauladi meminta pemkab komitmen mempertaha­nkan lahan tambak garam. Saat ini kebutuhan pemberi rasa asin amat diperlukan. Legislatif pusat bakal mengawalny­a. ”Kami punya aturan baru. Nanti petambak garam lebih dibina,’’ ujar Yoga. Menurut dia, pemerintah tidak hanya memantau, tetapi juga membina dan meningkatk­an kualitas petambak garam. (hen/c7/roz)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia