Turis Tiongkok Juga Minati Kawasan Timur
MAKASSAR – Pertumbuhan turis di Makassar sebagai hub kawasan Indonesia timur jauh melampaui target yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Hingga akhir tahun 2016, tercatat 8,6 juta turis lokal yang datang di kota pelabuhan tersebut.
’’Padahal, targetnya hanya 6 juta. Pertumbuhannya mencapai 26 persen,’’ jelas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan Andi Musaffar Syah kepada Jawa Pos.
Bukan hanya itu, 195 ribu turis mancanegara juga berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi Makassar. Jumlah turis tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang hanya mencapai angka 160 ribu. Menurut Andi, salah satu pendo rong nya adalah banyaknya turis asal Tiongkok yang mendapat fasilitas bebas visa. ’’Kami menargetkan tahun depan turis mancanegara bisa mencapai 220 ribu, dengan pasar utama Eropa Barat,’’ katanya kepada Jawa Pos.
Banyaknya turis yang masuk ke Kota Makassar mengakibatkan aliran uang meningkat drastis. Andi menyatakan, rata-rata pengeluaran turis mencapai Rp 350 ribu per orang. Sementara itu, waktu menginap mereka rata-rata lima hari. ’’Sudah ada triliunan uang yang beredar di Makassar karena sektor pariwisata ini,’’ ungkapnya.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu’mang pun yakin perekonomian Makassar terus tumbuh. Sebab, produk domestik regional bruto (PDRB) Makassar meningkat dari 9,8 juta ke 44,66 juta dalam sembilan tahun terakhir. ’’Tahun lalu pun meningkat 7,41 persen. Kami harap dua tahun berikutnya PDRB bisa mencapai 50 juta,’’ ucapnya.
Agus mengungkapkan, 50 persen kekuatan ekonomi Pulau Sulawesi berpusat di Sulawesi Selatan. Hal tersebut dibuktikan dengan kapasitas pelabuhan Makassar yang naik hingga 200 persen, dari 700 ribu kontainer ke 2,1 juta kontainer.
Melihat potensi pertumbuhan ekonomi yang pesat itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus membangun infrastruktur. Salah satu tujuannya, memfasilitasi para turis yang berkunjung. Bahkan, Agus mengungkapkan, pihaknya berencana menambah dua terminal baru dan beberapa maskapai penerbangan di Bandara Sultan Hasanuddin. ’’Kami akan meningkatkan kapasitas bandara dari 8 juta menjadi 25 juta,’’ ujarnya. (pus/c23/sof)