Jawa Pos

Bayi Diculik dari Gendongan Ibu

-

ADA perbedaan persepsi dalam kasus dugaan penculikan anak bernama Dian Fania, 19 bulan, di Desa Peleyan, Kecamatan Kapongan, Situbondo, Selasa malam (28/3). Orang tuanya menganggap penculikan, sedangkan polisi menilai kasus tersebut merupakan tindak pidana murni pencurian dengan kekerasan.

Fatma, 40, ibu kandung Dian, yakin anaknya menjadi sasaran penculikan. Sebab, saat itu, putri bungsunya itu dibawa lari oleh seorang pria bercadar hitam sejauh 50 meter. ’’Sudah dibawa ke pinggir sungai,’’ jelasnya saat ditemui di rumahnya di Dusun Ardani, Desa Peleyan, kemarin (29/3).

Keyakinan itu diperkuat dengan tidak diambilnya kalung emas yang dikenakan Dian. Menurut Fatma, jika pelaku mengingink­an perhiasan, kalung tersebut otomatis dirampas. ’’Ini kalungnya masih ada,’’ katanya dalam bahasa Madura.

Fatma menceritak­an, kejadianny­a berlangsun­g sekitar pukul 17.30. Saat itu, dia menggendon­g Dian menuju dapur untuk mengambil air. Malam itu, Fatma memang berdua dengan anaknya di rumah karena suaminya sedang menghadiri hajatan. ’’Mau keluar dari dapur, pria bertopeng langsung merebut anak saya,’’ ungkapnya.

Fatma tentu tidak mau melepas begitu saja putri kesayangan­nya. Karena itu, terjadilah aksi tarikmenar­ik antara keduanya. ’’Dua kali ditarik, anak saya terlepas,’’ ucapnya.

Dian yang sudah berhasil dirampas langsung dibawa lari pelaku. Sontak, Fatma langsung berteriak minta tolong sambil tetap berusaha mengejar pria yang mengenakan pakaian serbahitam itu.

Warga yang mendengar teriakan orang minta tolong langsung menuju ke luar rumah. Mengetahui banyak warga yang mengejarny­a, pria bertopeng tersebut langsung melepaskan Dian di pinggir sungai. ’’Anak saya sudah nangis di pinggir sungai,’’ ucapnya.

Kapolres Situbondo AKBP Sigit Dany Setiyono menyatakan, dugaan penculikan anak di Desa Peleyan, Kecamatan Ardani, sebenarnya merupakan tindak pidana murni pencurian dengan kekerasan. (bib/bay/c23/end)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia