Peternak Ayam Petelur Nglurug Jakarta
BLITAR – Ribuan peternak ayam petelur di Blitar yang tergabung dalam Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) berangkat ke Jakarta kemarin pagi (29/3). Rombongan itu menumpang 20 bus. Mereka bakal melakukan demo di Istana Negara, Jakarta, bersama peternak seIndonesia.
Sebelum berangkat, para peternak melakukan aksi lempar telur. Selain itu, mereka membentangkan spanduk yang menuntut menteri pertanian mundur dari jabatan di Jalan Raya Srengat. Selanjutnya, puluhan bus yang dinaiki peternak tersebut sekitar pukul 09.30 langsung menuju ke Jakarta.
Wakil Ketua PPRN Sukarman menyatakan, aksi peternak itu merupakan kelanjutan aksi yang beberapa waktu lalu. Yakni, pemboikotan produk milik dua perusahaan besar serta pertemuan yang difasilitasi pemerintah daerah dan pihak kementerian dari Jakarta.
’’Namun, berbagai pertemuan belum dilaksanakan. Bahkan, telur breeding dari perusahaan masih ditemukan di pasar. Ini jelas sudah menyalahi kesepakatan beberapa waktu lalu,’’ jelasnya.
Selain itu, semakin naiknya harga telur membuat para peternak rakyat kelabakan dan bingung. Bahkan, lanjut Sukarman, banyak yang gulung tikar.
Kemudian, muncul lagi masalah harga jagung yang semakin naik dan diganggu ekspor jagung yang dilakukan pemerintah pusat. ’’Padahal, kondisi jagung di dalam negeri sedang kosong. Namun, pihak kementerian justru mengekspor jagung dengan alasan dalam negeri surplus. Ini menyulut kemarahan peternak secara nasional,’’ kata pria asli Desa Dadaplangu, Ponggok, tersebut.
Tuntutan peternak itu harus didengarkan langsung oleh Presiden Joko Widodo yang akan diminta mempertimbangkan kembali kebijakan menteri pertanian yang selama ini tidak menguntungkan peternak. Selain itu, menteri dinilai tidak pernah tegas terhadap perusahaanperusahaan yang diduga melakukan monopoli.
’’Makanya aksi ini adalah puncak kekecewaan peternak. Tuntutannya, turunkan menteri pertanian dan segera stabilkan harga jagung serta kondisi produksi peternak,’’ ujarnya. (ady/ziz/c23/diq)