Renovasi Lapangan Banteng Telan Rp 60 M
JAKPUS – Pemprov DKI terus berusaha memenuhi biaya untuk merevitalisasi Lapangan Banteng. Pemprov memperkirakan renovasi itu memakan Rp 60 miliar. Proyek tersebut meliputi pembangunan pagar dan lapangan olahraga, perbaikan Monumen Pembebasan Irian Barat, serta pengerjaan taman.
Di antara empat pekerjaan itu, baru dua yang sudah pasti. Yakni, pembangunan lapangan olahraga melalui corporate social responsibility (CSR) restoran cepat saji dan pembangunan pagar melalui pelampauan koefisien luas bangunan (KLB). Kemarin (29/3) Pemprov DKI menandatangani perjanjian pelampauan KLB atas nama Rahadi Santoso dan Irma Rahadi Santoso. Sebab, mereka ingin meningkatkan guest house mereka di Jalan Riau, Menteng, Jakarta Pusat. Nilai pelampauan KLB-nya mencapai Rp 8,9 miliar.
Sekda DKI Saefullah menuturkan, pelampauan tersebut akan diwujudkan dengan pembangunan fasilitas umum berupa pagar. Mulai perencanaan hingga pembangunan. ’’Kami nggak terima duit. Setelah fasilitas selesai dibangun, nilainya dihitung. Setelah itu, fasilitas dicatat sebagai aset DKI,’’ jelasnya.
Selanjutnya, untuk menutup kekurangan dana, Saefullah menyebutkan, banyak pengembang yang akan membantu pemprov. ’’Tinggal cari lagi yang mengajukan KLB. Banyak kok,’’ katanya.
Terkait dengan jumlah pengembang yang mengajukan pelampauan KLB, mantan wali kota Jakarta Pusat itu mengaku tidak tahu secara pasti. Yang dia tahu, tahun ini, hanya penandatanganan KLB baru kemarin.
Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos, ada beberapa proyek yang dikerjakan melalui pelampauan KLB. Di antaranya, pembangunan simpang susun Semanggi (Rp 360 miliar), Jakarta Creative Hub (Rp 14 miliar), sepuluh tower flat (Rp 4 triliun), dan penataan trotoar Kali Baru Barat (Rp 270 miliar).
Kepala Dinas Pemakaman dan Kehutanan DKI Djafar Muchlisin menuturkan, luas lahan di Lapangan Banteng mencapai 10 hektare. Namun, hanya sekitar 3,7 hektare yang digunakan sebagai lapangan sepak bola. Artinya, pagar yang dibangun hanya mengelilingi 3,7 hektare lahan tersebut. ’’Itu tinggi pagarnya 6 meter karena untuk backstop,’’ ucapnya.
Lahan lain tidak dipagari karena difungsikan sebagai fasilitas publik. ’’Untuk pembangunan taman dan perbaikan patung, belum ada tanda tangan. Tapi, rencananya, Sinar Mas. Nilainya mencapai Rp 47 miliar,’’ ujar Djafar. (rya/co1/c23/nar)