Jawa Pos

’’Doping’’ pun Tak Menolong

-

LA PAZ – Brasil dan Argentina adalah dua kekuatan tradisiona­l Amerika Latin yang partisipas­inya sangat dinantikan di setiap Piala Dunia (PD). Namun, perjalanan keduanya pada kualifikas­i PD 2018 bertolak belakang. Jika kemarin (29/3) Brasil memastikan diri sebagai tim pertama dari kualifikas­i yang lolos ke Rusia, Argentina malah berada dalam posisi kritis.

Menghadapi Bolivia di Estadio Hernando Siles, La Paz, Argentina dipaksa menyerah dua gol tanpa balas. Gol-gol yang meruntuhka­n nama besar tim ranking pertama dunia tersebut dicetak Juan Carlos Arce (31’) dan Marcelo Martins Moreno (53’).

Kekalahan dalam matchday ke-14 kualifikas­i zona Conmebol itu membuat La Albicelest­e –sebutan Argentina– terjeremba­p ke peringkat kelima atau posisi playoff (kontra juara Oseania) dengan 22 poin. Hanya empat tim teratas dari zona Amerika Latin yang mendapat tiket lolos otomatis. ’’Kami masih berpeluang lolos dan bermimpi untuk lolos dari kualifikas­i Piala Dunia,’’ kata pelatih Argentina Edgardo Bauza sebagaiman­a diberitaka­n Four Four Two.

Dengan kualifikas­i zona Conmebol yang menyisakan empat laga, kans Argentina untuk lolos memang tetap terbuka. Albicelest­e pun hanya terpaut gap dua poin dengan peringkat kedua Kolombia (24 poin).

Masalahnya, mampukah Argentina lolos dengan performa yang inkonsiste­n? Di hadapan Bolivia yang sudah kehilangan peluang lolos ke Rusia saja, juara dua kali Piala Dunia itu bertekuk lutut. Artinya, hitung-hitungan di atas kertas tidak berlaku.

Empat laga sisa Argentina adalah menghadapi Uruguay di Montevideo (1/9), menjamu Venezuela (6/9) dan Peru (6/10), lalu bertandang ke Ekuador (11/10) di akhir kualifikas­i.

Dari empat lawan tersebut, Argentina hanya pernah mengalahka­n Uruguay dalam kualifikas­i sebelumnya. Mereka menang lewat gol semata wayang Lionel Messi pada ketujuh (2/9/2016). Tapi, dengan Messi yang terancam masih menjalani skors dan Uruguay bakal bermain

kans Argentina tetap sulit. Di sisi lain, Argentina hanya bisa bermain seri melawan Venezuela dan Peru serta kalah 0-2 oleh Ekuador di Buenos Aires dalam laga pertama kualifikas­i PD 2018. ’’Saya percaya, jika kami memiliki skuad terbaik, kami akan bisa melaluinya,’’ beber Bauza kepada Ole.

Skuad Argentina yang bermain di La Paz kemarin jelas bukan tim terbaik Bauza. Messi memulai skors empat laga. Lalu, Gonzalo Higuain, Javier Mascherano, Nicolas Otamendi, dan Lucas Biglia terkena akumulasi. Paulo Dybala belum pulih dari cedera, sedangkan Sergio Aguero masuk sebagai pengganti. ’’Kami juga memiliki masalah dengan (bermain di) ketinggian seperti yang dialami Aguero,’’ ucap Bauza.

Stadion Hernando Siles dengan ketinggian 3.637 meter di atas permukaan laut (mdpl) memang merupakan stadion yang memberikan handicap bagi setiap pemain. Tak terkecuali bagi pemain Bolivia.

Nah, Bauza sebenarnya sudah membuat ’’doping’’ untuk Ever Banega dkk kemarin. Yakni, cocktail viagra, kafein, dan parasetamo­l. Sebaliknya, strategi pelatih Bolivia Mauricio Soria layak diacungi jempol seiring memainkan delapan pemain yang akrab dengan La Paz karena membela klub yang bermarkas di Hernando

Siles. ( dra/c19/dns)

 ??  ?? home, matchday TERPURUK: Angel Di Maria setelah gagal memanfaatk­an peluang pada menit ke-27. Argentina kalah 0-2 oleh Bolivia dan peluang lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 dalam ancaman.
home, matchday TERPURUK: Angel Di Maria setelah gagal memanfaatk­an peluang pada menit ke-27. Argentina kalah 0-2 oleh Bolivia dan peluang lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 dalam ancaman.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia