Jawa Pos

Becak dan Sepeda Jadi Perabot

Kreasi daur ulang selalu menarik dan punya nilai lebih. Di tangan Andre Suryaman, sepeda dan becak yang sudah tidak terpakai diolah kembali menjadi barang baru yang bernilai estetis. Furnitur yang memberi nuansa unik pada ruangan.

-

MENGUSUNG becak ke ruang tamu atau menikmati santap siang di meja makan di antara dua sepeda? Bisa banget. Bahkan, dua jenis moda transporta­si itu tampil dalam wujud yang lebih elok. Ada sofa single seater yang dihiasi bagian ’’tempurung’’ becak, sofa yang diapit sadel becak pada bagian kiri dan kanannya. Ada juga bar stool dengan setang sepeda lengkap dengan belnya.

Furnitur-furnitur konseptual karya Andre Suryaman itu ditampilka­n pada Indonesia Internatio­nal Furniture Expo (IFEX) 2017 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, pada pertengaha­n Maret lalu. Kreasi yang menggabung­kan elemen otomotif dan furnitur tersebut lahir dari pemikiran Andre.

Alumnus seni rupa ITB itu awalnya senang melukis dengan objek sepeda. Andre juga menempelka­n sepeda ke kanvas sehingga menjadi karya tiga dimensi. Nah, selama menetap di Jogja, suami Achis Andrea tersebut menjumpai banyak ”limbah” rongsokan sepeda. ”Akhirnya, saya coba terjemahka­n ke arah seni fungsi. Yaitu, furnitur yang berbahan limbah sepeda,” tutur desainer Natural House Deco itu.

Selain sepeda, dia mendaur ulang becak. Bentuk khas moda transporta­si roda tiga tersebut menghasilk­an tampilan yang eksentrik ketika diwujudkan menjadi furnitur. Ada yang masih dipertahan­kan sesuai bentuk aslinya, lengkap dengan penutup kepala saat hujan. Menghasilk­an sensasi naik becak di dalam ruangan. Ada juga yang dipereteli menjadi beberapa item baru. Bagian sadelnya ”dipanjangk­an” jadi sofa. Bagian depannya menjadi kursi single seater.

Begitu pula bar stool sepeda yang merupakan best seller sejak kali pertama dia produksi pada 2013. Desain ikonik tersebut seolah memiliki interaksi tersendiri dengan penikmatny­a. Kita bisa duduk dengan posisi setang sepeda pada punggung. Atau, berbalik seperti sedang mengendara­i sepeda. Lalu, memainkan bel. Tak mengherank­an, ketika dipamerkan di IFEX lalu,

itu seolah punya magnet yang menarik banyak pengunjung untuk mencobanya. Apalagi, velg sepeda tidak ketinggala­n dijadikan sandaran kaki pada bar stool dan meja yang telah dimodifika­si.

Daur ulang sepeda dan becak tersebut dipadukan dengan material kayu. Andre memilih kayu jati recycle teak, kayu jati baru, dan kayu mindi. Kemudian, dilapisi cat duco. Furniturfu­rnitur tersebut bisa diaplikasi­kan untuk indoor maupun

Di ruang tamu, ruang keluarga, atau ruang makan. Juga bisa ditempatka­n di teras. ”Klien yang punya resor

di tepi pantai,” kata Andre. Desain furniture concept itu mendapatka­n apresiasi dari dalam maupun luar negeri. Salah satunya pada sebuah ajang di New York, AS, 2014. Tak sedikit yang terinspira­si oleh gagasan tersebut. Contohnya, sebuah toko sepeda di Koln, Jerman, yang mendesain coffee shop dengan furnitur Andre. Menurut Andre, tantangann­ya adalah meracik bahan bekas yang murah, lalu dibumbui dengan estetika untuk menghasilk­an karya baru yang bernilai tinggi. (nor/c6/na)

 ??  ??
 ??  ?? bar stool outdoor. naruh furniture exhibition
bar stool outdoor. naruh furniture exhibition

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia