Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang
SIDOARJO – Sejumlah ruas jalan hingga kini belum tersentuh perbaikan. Padahal, tidak sedikit yang rusak berat. Kalau terus dibiarkan, kerusakan bakal makin parah. Selain itu, tentu berpotensi membahayakan para pengguna jalan.
Jalan Raya Bohar, misalnya. Jalan yang menghubungkan wilayah Waru dan Sukodono itu penuh lubang
Lebarnya berkisar 30 sentimeter dengan kedalaman 20 sentimeter. Kerusakan akses itu merata mulai Jalan Raya Bohar, Jalan Raya Bohar Selatan, hingga Jalan Raya Bohar Balun.
Tidak jauh berbeda dengan kondisi Jalan Nangka, Sruni, Gedangan. Aspal tampak mengelupas. Di kanan-kiri jalan itu penuh lubang. Kerusakan jalan tersebut lumayan panjang hingga masuk perbatasan Sukodono.
Titik kerusakan cukup parah adalah Jalan Porong–Krembung. Tepatnya, di Desa Juwet Kenongo dan Kesambi, Porong. Akses tersebut penuh lubang. Lebarnya bervariasi. Paling pendek 30 cm. Yang terpanjang 1 meter. Kedalaman lubang berkisar 30 cm. Badan jalan juga bergelombang.
Untuk menandai jalan berlubang, warga setempat memasang tanda peringatan. Di Desa Juwet Kenongo, lubang dipasangi ban bekas. Tujuannya, pengendara roda dua tidak terjatuh. Di Desa Kesambi, kemarin (29/3) warga terpaksa memasang tiga pohon pisang.
Di jalan tersebut, satu pohon pisang diletakkan di depan Masjid Darussalam. Tingginya berkisar 1 meter. Batang pohon pisang itu ditanam di pot bunga agar tidak jatuh. Warga juga memasang balok kayu melintang sebagai penanda pohon pisang. Dua pohon lain dipasang tidak jauh dari pohon yang pertama.
Yono Suprapto, warga Kesambi, mengatakan, tiga pohon pisang tersebut dipasang pukul 08.00 kemarin. Awalnya, warga berkumpul di depan jalan untuk melihat lubang. Setelah berembuk, mereka memutuskan untuk memasang pohon pisang. ”Karena lubangnya ber tambah lebar dan dalam, kami putuskan menanami jalan dengan pohon pisang,” ucapnya.
Pria berusia 40 tahun itu mengatakan, sejauh ini Jalan Kesambi kerap memakan korban. Beberapa sepeda motor terperosok ke dalam lubang. Dua hari lalu, pengendara sepeda motor terpelanting jatuh tepat di depan masjid. Untung, tidak ada korban jiwa. ”Sering ada pengendara jatuh,” paparnya.
Sebenarnya pemkab sering memperbaiki jalan tersebut. Tahun lalu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sidoarjo meningkatkan tinggi jalan. Namun, tidak sampai setahun, akses penghubung ke Krembung itu kembali rusak.
Yono menambahkan, penyebab jalan berlubang tersebut adalah truk-truk besar yang melintas di Jalan Porong–Krembung. Setiap hari kendaraan berat itu menggunakan jalan tersebut. Truk-truk tersebut mengarah ke Mojosari. ”Seharusnya truk dilarang lewat sini,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Sidoarjo Sigit Setyawan mengakui, Jalan Porong– Krembung tersebut kerap hancur. Tahun lalu, jalan itu diperbaiki. Namun, belum menyentuh sisi Kesambi. Penyebabnya, anggaran peningkatan jalan terbatas. ”Anggarannya kurang. Jadi, perbaikan hanya sampai Desa Pamotan,” tuturnya.
Dia berjanji tahun ini peningkatan jalan itu dilanjutkan. Dinas PUPR sudah menyiapkan anggaran Rp 10 miliar untuk ruas Jalan Porong–Krembung. Saat ini pengerjaan sudah masuk tahap lelang. ”Lelang butuh waktu. Kemungkinan Mei baru bisa dikerjakan,” jelasnya.
Untuk sementara, penanganan jalan rusak itu dilakukan secara swakelola. Lubang jalan akan ditambal aspal.
Soal banyaknya kendaraan berat yang masuk jalan kelas III itu, Sigit mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai cara. Di antaranya, menempatkan petugas di pintu masuk arteri Porong dan titik masuk lain. Selain itu, petugas merazia kendaraan berat. Namun, dia mengakui bahwa hal itu belum berjalan optimal. ”Karena pintu masuk ke Jalan Porong–Krembung banyak,” lanjutnya. (aph/c7/hud)