Tak Hafal Lagi Nama Semua Jurus Brama
TAWARAN untuk ikut bermain dalam serial Brama Kumbara datang pada 2005. Denny Fatchoer Rachman ditunjuk sebagai pemeran utama. ’’Saya sempat nggak menyangka ditawari main film yang begitu terkenal itu,’’ katanya saat ditemui di rumah makan miliknya di kawasan Magersari Senin lalu (27/3).
Denny dianggap layak memerankan karakter tersebut. Apalagi, dia memiliki kemampuan bela diri yang mumpuni. Maklum, Denny adalah mantan atlet taekwondo. Dia tekun berlatih mulai SMP hingga duduk di bangku kuliah. ’’Jangan tanya saya sabuk apa, malu dan nggak pengin sombong,’’ ujarnya, kemudian tersenyum.
Meski memiliki dasar bela diri, Denny tetap menghadapi sejumlah kesulitan. Memainkan jurus pedang, misalnya. ’’Saya harus belajar selama berminggu-minggu supaya bisa mengayunkan pedang pakai jari. Untung dari kayu, enteng,’’ tutur Denny, lantas tertawa lepas.
Saat mempelajari jurus pedang, ada pengalaman yang tak bisa dilupakannya. Ketika itu dia berlatih dengan seorang rekannya. Di sekelilingnya, kru sedang beristirahat. Sialnya, saking semangatnya melatih gerakan tersebut, pedangnya terlempar dan mengenai sutradara. ’’Akhirnya, saya diceramahi. Dikiranya saya sengaja,’’ ucapnya.
Mempraktikkan jurus dengan gerakan melompat juga memberikan tantangan tersendiri bagi Denny. Maklum, dua jurus andalan Brama, yaitu tembang bidadari dan ajian serat jiwa, mengandalkan gerakan melompat dan terbang.
Untuk melakukannya, beberapa pengait dipasang sebagai sabuk. Melilit pinggang dan selangkangan Denny. Terkadang pengait itu terpasang dengan kurang tepat sehingga membuat bagian pinggang dan selangkangannya lecet. ’’Ada jurus apalagi, ya? Saking banyaknya, saya sampai lupa,’’ ujar Denny.
Karakter Brama Kumbara, pendekar sakti yang akhirnya menjadi raja Madangkara, diciptakan sastrawan Niki Kosasih dalam bentuk cerita bersambung. Naskah tersebut kemudian diubah menjadi sandiwara radio berjudul Saur Sepuh yang populer pada era 80-an. Pada 1987, untuk kali pertama sosok Brama Kumbara muncul dalam film Saur Sepuh Satria Madangkara.
Mengikuti jejak versi radio, film tersebut juga mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Bahkan, Saur Sepuh setidaknya berlanjut hingga empat sekuel yang juga booming.
Seiring dengan berkembangnya stasiun televisi swasta, kisah Brama Kumbara akhirnya muncul di layar kaca pada tahun-tahun selanjutnya. Salah satunya, Brama Kumbara yang diproduksi Diwangkara Film pada 2005. Dalam sinetron dengan puluhan episode itulah, Denny memerankan sosok Brama Kumbara.
Untuk mendalami karakter sang tokoh, Denny mesti menonton kembali berbagai film Saur Sepuh. ’’Saya harus memahami Brama Kumbara, minimal cara dia berbicara,’’ tutur pria kelahiran Banyuwangi, 11 Juni 1971, tersebut. (jos/c18/pri)