Yakin PDRB Capai Rp 83 T
GRESIK – Arus investasi semakin deras mengalir ke Kabupaten Gresik. Sektor industri manufaktur menjadi primadona sehingga mampu menyumbang 49 persen produk domestik regional bruto (PDRB). Tidak hanya menyumbang pendapatan daerah, industri juga mampu menghasilkan devisa negara.
Bupati Sambari Halim Radianto menyebutkan, PDRB Gresik selalu naik signifikan. Pada 2010, angkanya masih sekitar Rp 7 triliun. Namun, pada 2015, nilainya telah mencapai Rp 23 triliun. Sambari optimistis, lonjakan PDRB bakal terus terjadi hingga 2021.
”Secara hitung-hitungan, kami optimistis di akhir periode jabatan (2021, Red) nilainya bisa mencapai Rp 83 triliun,” kata Sambari saat membuka musyawarah perencanaan pembangunan yang membahas rencana kerja pemerintah daerah pada 2018.
”Industri di kota ini tidak hanya menyokong pendapatan daerah, namun juga devisa negara. Sebab, banyak usaha yang sudah ekspor,” papar Sambari.
Dinas Penanaman Modal (DPM) dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Gresik mencatat, ada tujuh investor asing yang masuk sepanjang Januari–Februari 2017. Nilai proyek yang bakal dibangun lebih dari USD 48,14 juta.
Semangat PMA diimbangi PMDN. Pemkab Gresik mendata, ada 51 pengusaha lokal (kategori menengahbesar) yang mengajukan IPPM (izin prinsip penanaman modal) selama 2017. Usahanya beragam. Mulai industri padat karya sampai usaha jasa. Saat ini, lanjut Sambari, lebih dari 6 ribu industri sudah beroperasi. Yang 53 masuk kategori besar. Yang sudah menekuni ekspor mencapai 1.383 usaha.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Gresik Suyono menuturkan, acuan rencana pembangunan ke depan cukup banyak. Selain program pemkab, pembangunan mempertimbangkan aspirasi masyarakat. (hen/c6/roz)