Hanya Dua Anggota KPU-Bawaslu Lama Yang Lolos
DPR Tuntaskan Seleksi
JAKARTA – Nama-nama yang lolos fit and proper test calon anggota KPU dan Bawaslu akhirnya diumumkan kemarin (5/4). Komisi II memilih 12 nama untuk menjabat sebagai penyelenggara pemilu. Hanya dua nama yang merupakan wajah lama. Hasil seleksi itu langsung disampaikan ke Badan Musyawarah (Bamus) DPR.
Ketua Komisi II DPR Zainudin Amali menyatakan, setelah melakukan uji kepatutan dan kelayakan, pihaknya kemudian mengadakan rapat pleno untuk memilih siapa yang lolos menjadi anggota KPU dan Bawaslu. Awalnya, kata dia, ada tiga opsi, yaitu memilih semua, memilih sebagian, atau menolak semua.
Ternyata, kata dia, dalam rapat tertutup itu, fraksi sepakat memilih sesuai dengan undang-undang. Perinciannya, 7 orang untuk KPU dan 5 anggota Bawaslu. Jadi, kata dia, setiap anggota memilih 7 nama anggota KPU dan 5 anggota Bawaslu. ”Rapat pemilihan selesai pukul 03.30,” papar dia kemarin (5/4).
Di antara 12 nama yang terpilih, ada dua nama yang merupakan wajah lama. Yaitu, Hasyim Asy’ari dan Arief Budiman ( selengkapnya baca grafis). Keduanya merupakan anggota KPU sekarang.
Menurut Zainuddin, terpilihnya dua wajah lama itu mematahkan anggapan banyak orang bahwa komisi II akan menolak semua orang lama. ”Sekarang buktinya ada dua yang lolos,” terangnya kemarin.
Zainudin menyatakan, nama-nama itu terpilih karena mempunyai pengalaman di daerah masing-masing. Ada yang menjabat anggota KPUD. ”Jadi, yang dilihat adalah kemampuan mereka,” ujarnya.
Mantan ketua DPD Partai Golkar Jatim itu menjelaskan, pihaknya sudah menyerahkan nama-nama calon yang lolos kepada bamus. Selanjutnya, pada hari ini, nama mereka akan disampaikan dalam rapat paripurna. Komisinya sudah melaksanakan tugas yang diberikan pimpinan DPR dengan baik.
Bagaimana soal jumlah anggota KPU dan Bawaslu menurut RUU Pemilu? Zainudin menyatakan, pihaknya sudah menyampaikan kepada pansus agar dibuat aturan peralihan untuk mengatur penambahan anggota. Penambahan itu diatur secara jelas dalam pasal khusus. “Harus dijelaskan secara terang,” ungkap dia.
Wakil Ketua Komisi II Lukman Edy mengatakan, terpilihnya dua wajah lama disebabkan ada fraksi yang menginginkannya. Setelah dilakukan pembicaraan, akhirnya fraksi lain bisa menerima. Hasyim dan Arief dianggap masih netral. Keduanya tidak terlalu ekstrem seperti anggota lain. ”Dua orang ini masih konsultasi dengan DPR,” tuturnya. Menurut dia, dengan terpilihnya dua orang itu, diharapkan ada kesinambungan kinerja KPU. (lum/bay/c6/agm)