Stimulus Properti lewat Material Bangunan
SURABAYA – Secara umum industri properti nasional menurun sejak 2–3 tahun terakhir. Beberapa proyek di perkotaan mengalami stagnasi. Karena itu, diperlukan cara untuk mendongkrak kembali pasar properti.
Event Manager PT Debindo Mitra Tama Amir Alkatiri menyatakan, melambatnya sektor properti tidak terlepas dari kondisi perekonomian nasional. Dia menilai, industri properti memerlukan stimulus supaya bergairah kembali.
Di tataran teknis, stimulus tersebut bisa berupa alternatif material yang dibutuhkan bagi suatu proyek konstruksi. ”Terutama bagaimana mendapatkan material yang mudah dan menghemat waktu sehingga biayanya lebih murah,” ujarnya di sela pembukaan Indobuildtech Expo Surabaya 2017 di Surabaya kemarin (5/4).
Pameran diharapkan bisa menjadi sarana bagi kontraktor maupun developer realestat untuk memperoleh subtitusi material tersebut. ”Misalnya, harga tukang bangunan yang mahal disiasati dengan menggunakan material yang aplikasinya cepat,” lanjutnya. Bukan hanya pebisnis, end user juga berusaha menekan biaya pembangunan.
Dari sisi pabrikan, tiap tahun juga selalu dikeluarkan produk baru untuk memperbarui teknologi yang diterapkan. Baik produk eksterior maupun interior. ”Seperti pintu baja dengan motif kayu,” sebutnya.
Sementara itu, peserta pameran yang berpartisipasi berjumlah 68 perusahaan, mulai pabrikan, distributor, hingga importir. Produk yang dipamerkan adalah bahan bangunan dan interior properti seperti flooring, roofing, struktur, material konstruksi bangunan. Misalnya, pipa dan beton. Hingga perlengkapan interior seperti lampu dan pemanas air. (res/c25/sof)