Polisi Pulangkan 67 Orang Diduga Preman
MOJOKERTO – Ketegangan di Desa Medali, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, perlahan mulai ada titik terang. Kemarin Satreskrim Polres Mojokerto mulai mengusut akar masalah yang melibatkan 67 orang yang diduga preman.
Salah satunya, menyelidiki siapa dalang yang mengirimkan puluhan orang itu. RD diduga sebagai orang yang bertanggung jawab atas kegaduan pada Selasa (5/4). Kemarin dia dipanggil untuk menjalani pemeriksaan di ruang penyidik satreskrim.
”Sekarang kami memeriksa RD,” ucap Kasatreskrim Polres Mojokerto AKP Budi Santoso.
Menurut dia, langkah kepolisian tersebut sekaligus dimaksudkan untuk menjawab polemik yang berkembang di tengah masyarakat selama dua hari belakangan. RD, terang Budi, harus bertanggung jawab. ”Dia diduga memiliki peran penting di belakang aksi itu,’’ imbuhnya.
Hasil pemeriksaan menyebutkan, 67 suruhan yang sempat diamankan, termasuk Dwi Okta Prasetyo (koordinator aksi), ke Mapolres Mojokerto mengaku menjadi korban PHP (pemberi harapan palsu) dari sosok RD. Mereka mengaku dijanjikan diberi pekerjaan dan upah Rp 150 ribu per orang. Itu diberikan jika mereka mau bergabung datang di pabrik PT BNM di Desa Medali.
”Sebanyak 67 orang tersebut hanya korban. Mereka dihasut RD untuk ikut. Tapi, nyatanya uang yang dijanjikan juga belum diberikan,” ujarnya.
Saat ini pabrik karet itu diminta tetap tidak beroperasi sebelum ada putusan inkracht Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya atas gugatan PT MHI perihal pencabutan SK Bupati Mojokerto. Oleh polisi, ke-67 orang yang sempat diamankan pada Selasa malam (4/4) tersebut sudah dipulangkan ke rumah masing-masing kemarin.
Budi menyatakan, berdasar hasil penyelidikan polisi, mereka tidak terbukti melakukan tindakan yang melanggar hukum. Aksi mereka di Desa Medali belum memenuhi unsur pidana. ”Tidak sampai melakukan perbuatan melawan hukum,” tegasnya.
Namun, untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka, puluhan orang tersebut harus membuat pernyataan tidak mengulangi yang disaksikan kepala desa (Kades) masing-masing. ”Saat pemulangan, kami juga melibatkan Kades masing-masing untuk menjamin warganya,” tutur Budi. (ori/ris/c24/diq)