Unjuk Kreativitas dan Kecerdasan
Umumkan Peserta Terbaik
BANYUWANGI – Kelurahan Temenggunganan tampak banyak berubah jika dibandingkan dengan tiga hari lalu. Hampir setiap sudut kampung kini dihias warna-warni oleh peserta Festival Wi rakarya Kampung Kelir Pramuka 2017.
Seribu anggota Pramuka dari tiga kontingen di zona Banyuwangi akhirnya menyelesaikan tugas mengecat seluruh kampung kemarin (5/4). Bukan hanya dindingdinding rumah, jalanan aspal dan berem selokan tidak lagi berwana abu-abu belaka. Hiasan warna itu semakin cantik dengan motifmotif batik dan pesan sosial yang mereka desain sendiri.
Selain mengecat, Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur mengadakan kegiatan pentas seni bagi para peserta Selasa malam (4/4). Total ada sepuluh penampilan dari tiga kontingen. Pertunjukan yang ditampilkan beragam. Ada yang berbau tradisional, ada pula yang dicampur dengan unsur modern. Seperti yang dilakukan kontingen Bondowoso. Mereka menampilkan atraksi kolaborasi, antara lain tari, drama musikal, dan aksi pencak silat. Unsur tradisional diusung kontingen Banyuwangi dengan sendratari sabuk mangir. Sementara itu, kontingen Situbondo menonjolkan identitas Pramuka dengan pertunjukan tari simapur.
Panitia dari Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur tidak mengumumkan agenda pentas seni tersebut sejak jauh-jauh hari. ’’Karena itu, para peserta rata-rata melakukan persiapan secara mendadak,” terang Ahmad Yacob, salah seorang kakak pembina Kwarda Pramuka Jatim sekaligus panitia.
Dia mengapresiasi para peserta yang memberikan penampilan maksimal meski dalam waktu singkat. ’’Memang ada beberapa peserta yang penampilannya spontanitas karena punya bakat dan basic,’’ lanjut dia.
Selepas pengecatan sesi terakhir kemarin pagi, para peserta kembali ditantang dalam festival kecerdasan. Dari situlah panitia akan mengambil empat peserta terbaik yang akan mewakili zona Banyuwangi di tingkat provinsi.
Menjelang penutupan, panitia mengumumkan nama-nama regu terbaik dalam Festival Wirakarya Kampung Kelir 2017 Banyuwangi serta empat peserta terbaik dari festival kecerdasan. Sekretaris Kwarcab Banyuwangi Budianto secara resmi menutup festival yang berlangsung empat hari tiga malam tersebut.
Budi salut dengan animo anakanak yang begitu tinggi. ’’Seolah tidak ada capeknya,’’ katanya. Budi juga menyampaikan, meskipun saling bersaing, para peserta harus tetap mengutamakan gotong royong dan kebersamaan.
Pramuka juga melakukan penyuluhan kepada warga selama festival. Dia berharap, kehadiran mereka yang singkat di Kelurahan Temenggungan memberikan kesan dan pembelajaran bagi warga setempat. (deb/c4/nda)