Milla Puas kendati 90 Menit Tertekan
BEKASI – Tujuan PSSI mendatangkan Luis Milla adalah dia bisa memboyong serta gaya bermain ala Spanyol ke tim nasional (timnas) Indonesia. Bola-bola pendek, pressing ketat, dan penetratif.
Nah, semua itu nyaris tak terlihat dalam uji coba melawan Persija Jakarta di Stadion Patriot, Bekasi, tadi malam (5/4). Sepanjang 90 menit laga yang berakhir tanpa gol itu, yang menonjol dari timnas U-22 justru permainan yang sangat defensif.
Evan Dimas Darmono dkk kesulitan keluar dari tekanan Persija. Mereka pasif menunggu di area sendiri dan hanya sesekali melakukan serangan balik. Walhasil, dalam 90 menit, tim yang dipersiapkan untuk SEA Games 2017 tersebut hanya mencatat empat tembakan, tiga di antaranya on target.
Tiga tembakan on target itu dibukukan Putu Gede Juni Antara pada menit ke-26, Ahmad Nur Hardiyanto di pengujung babak pertama, serta Gian Zola saat laga memasuki injury time babak kedua. Sedangkan Persija bisa mengancam gawang timnas U-22 sembilan kali. Yang perlu digarisbawahi, semua tembakan tersebut dilakukan dari luar kotak penalti.
Oke, ini baru laga kedua timnas U-22 di bawah Milla setelah kalah 1-3 oleh Myanmar (21/3). Aneh kalau mereka dihakimi sekarang. Tapi, di sisi lain, ”aneh” juga kalau Milla mengaku puas atas performa pasukannya. ”Saya sangat senang dan bahagia dengan permainan malam ini (tadi malam, Red). Kami sudah melewati ujian melawan tim yang bagus,” kata mantan pelatih timnas U-21 Spanyol itu.
Bermain dalam formasi 4-2-3-1, kunci tertekannya Garuda Muda –julukan Indonesia U-22– terletak pada dimatikannya trio Evan, M. Hargianto, dan Hanif Sjahbandi oleh barisan lini tengah Persija. Otomatis aliran bola ke Febri Hariyadi dan Saddil Ramdani yang beroperasi di belakang Ahmad Nur Hardiyanto –di babak kedua digantikan Arsyad Yusgiantoro– macet.
Padahal, kecepatan dan kemampuan Febri serta Saddil melewati lawanlah yang sejatinya diharapkan Garuda Muda menjadi pembuka jalan menuju gawang Persija. ”Saya melihat permainan tim hari ini (kemarin) sudah jauh lebih bagus daripada saat kami melawan Myanmar lalu. Tapi, tentu kami harus melakukan banyak perbaikan lagi, terutama terkait organisasi tim,” papar Milla.
Ketika melawan Myanmar, ujar Milla, pasukannya hanya bisa bermain bagus 12 menit. Tapi, tadi malam mereka dianggapnya bisa konsisten selama 90 menit.
Di sisi lain, Stefano Cugurra mengatakan bahwa Persija belum bermain dengan kekuatan sepenuhnya tadi malam. ”Saya tidak terbiasa memersentasekan penampilan tim. Tapi, yang pasti, tim yang tadi (melawan timnas U-22, Red) belum mencapai performa puncak dari target kami jelang kompetisi (Liga 1) nanti,” ujar pelatih Persija asal Brasil itu. (ben/c9/ttg)