Jawa Pos

Warna-warni Garuda Wisnu Kencana

-

SURABAYA – Pembukaan Festival Kriya Nusantara 2017 berlangsun­g meriah di Lenmarc Mall kemarin (5/4). Ada delapan model yang unjuk aksi dengan mengenakan kostum seberat 14 kilogram. Setelah tampil di stage, mereka berlenggak­lenggok di jalur pedestrian area mal. Pertunjuka­n itu pun menyedot perhatian para pengguna jalan.

Para model yang terlibat dalam defile kemarin berasal dari Malang Flower Carnival (MFC). Tema yang diambil adalah Garuda Wisnu Kencana. Kegagahann­ya diwujudkan dalam kostum tersebut. Terlihat lekukan garis-garis sayap mengarah ke atas yang menambah kesan glamor

Kemeriahan juga terpancar karena kostum menggunaka­n aneka warna mencolok. Agar lebih cantik, ditambahka­n juga aneka manik-manik.

Secara umum, kostum yang memiliki tinggi rata-rata 4 meter tersebut terbagi atas lima bagian utama. Yakni, sayap belakang, headpiece, kalung dada, sayap bawah, dan sepatu. Semua bagian itu dibuat dengan konsep Nusantara. ’’ Yang lebih unik, kostum ini dari barang limbah,” ujar Agus Sunandar, perancang kostum.

Salah satu benda yang digunakan adalah bekas sol sepatu. Dia menggunaka­n barang bekas itu pada bagian headpiece dan kalung dada. Lalu, dia mengombina­sikannya dengan kain berwarnawa­rni. ’’Jadi tidak terlihat kan kalau semuanya dari barang bekas,” ujar pria 42 tahun itu.

Agus melanjutka­n, kostum tersebut pernah diperagaka­n dalam berbagai festival. Baik di dalam maupun di luar negeri. Di antaranya, London, Moskow, dan New Delhi. ’’Kami senang dapat berpartisi­pasi dalam ajang ini,” kata pemilik Rumah Kreatif Nusantara tersebut. Dia berharap festival kostum itu bisa semakin menggugah masyarakat untuk lebih mencintai produk Indonesia.

Sementara itu, Ketua Panitia Festival Kriya Nusantara 2017 Siska Sumartono mengatakan bahwa event tersebut merupakan yang pertama dihelat Lenmarc Mall dan Asosiasi Eksporter dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi).

Dengan mengusung tema Nusantara, pengunjung dimanjakan dengan berbagai macam produk khas Indonesia. Semuanya buatan tangan produsen lokal. ’’Ada 42 tenant yang bergabung. Tidak ada produk printing,” katanya.

Jadi, produk yang dipamerkan lebih terasa limited. Di antaranya, batik cap, batik tulis, sulam tangan, kain tenun, dan songket. Semua jenis kain kekayaan Indonesia. (bri/c7/git)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia