Jawa Pos

Pencuri Burung Nyaris Dihajar Massa

-

SIDOARJO – Kasus amuk massa terhadap pelaku tindak kejahatan nyaris terulang. Kali ini, peristiwa itu terjadi di Perumahan Bluru Permai. Warga spontan emosional ketika memergoki seorang pencuri bernama Kurniawan. Namun, nyawa pelaku itu tidak melayang. Polisi cepat mengetahui kejadian tersebut saat sedang berpatroli tidak jauh dari lokasi kejadian.

Aksi main hakim sendiri itu terjadi pada Selasa (4/4) pukul 07.00. Saat kejadian, korban, Gozeli, 30, sedang menjemur burung jenis love bird miliknya di teras rumah. Beberapa menit berselang, dia kembali masuk rumah. Eh, saat bersamaan, Kurniawan melintas di depan rumah korban.

Pelaku yang berasal dari Desa Gebang, Sidoarjo, tersebut mengendara­i motor Yamaha Mio bernopol W 6608 VE

Rupanya, lelaki kelahiran 1976 itu kepincut membawa kabur burung di dalam sangkar milik korban. Kurniawan menghentik­an laju motornya. Dia berjalan menuju rumah korban. Dalam sekejap, tangannya meraih sangkar burung.

Nahas, aksi tersebut tidak berjalan mulus. Sebab, saat itu sang pemilik tiba-tiba keluar rumah. Gozeli spontan berteriak maling sambil menunjuk ke arah pelaku. Teriakan tersebut langsung menarik perhatian tetanggany­a. Warga berduyun-duyun menuju tempat kejadian perkara (TKP). Kurniawan kaget bukan main. Tidak bisa melarikan diri. Akhirnya, massa bergantian menggebuki pelaku. ”Pelaku tepergok membawa sangkar burung milik korban. Harga burung kalau dijual bisa laku sekitar Rp 1 juta,” tutur Kapolsek Sidoarjo Kota Kompol Rochsulull­ah kemarin (5/4).

Saat digebuki, Kurniawan hanya bisa pasrah. Warga langsung mengintero­gasinya. Selain itu, warga mengamanka­n motor pelaku. ”Untung dapat segera diselamatk­an,” ucapnya.

Pelaku memang nyaris dihakimi massa yang cukup banyak berkumpul. Namun, aksi main hakim sendiri itu dapat digagalkan petugas yang sedang melaksanak­an patroli. ”Berdasar pengakuan sementara, hanya beraksi sendirian,” lanjutnya.

Meski begitu, polisi enggan percaya begitu saja dengan pernyataan Kurniawan. Bukan mustahil, pelaku adalah bagian dari jaringan pencurian hewan (curwan) yang pernah beraksi di Kota Delta. ”Masih terus kami dalami,” ujar perwira polisi dengan satu melati di pundak tersebut.

Di hadapan petugas kemarin, Kurniawan mengaku tergiur mencuri karena situasi di sekitar lokasi sedang sepi. Bapak dua anak tersebut berdalih awalnya tidak memiliki niat. ”Harganya lumayan tinggi di pasaran sehingga bisa untuk tambahan pemasukan,” tutur pria yang sehari-hari bekerja sebagai penjual barang rongsokan itu. (edi/c16/hud)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia