Jawa Pos

Sapa Warga saat Nggowes, lantas Diajak Wefie

AKBP Boro Windu Danandito mengajarka­n hidup sehat kepada anggotanya. Dia memilih bersepeda ketika berangkat dan pulang kantor. Dia juga tidak merokok.

- CHUSNUL CAHYADI, Gresik

PUKUL 06.00, Kapolres Gresik AKBP Boro Windu Danandito mengenakan helm. Sepeda hitam terparkir rapi di depan rumah dinasnya di kompleks Perumahan Randuagung, Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas. Dia siap berangkat ke Mapolres Gresik.

Gowes menjadi ’’sarapan’’ baginya. Jarak 10 kilometer dari rumah dinas ke mapolres tak menjadi masalah. Dengan jarak tersebut, Boro Windu tiba di mapolres 15 menit kemudian. Namun, ada kalanya dia tiba 30 menit kemudian. ’’Sambil berkelilin­g jalan protokol, memantau kamtibmas,’’ katanya.

Ketika melihat anggotanya yang sedang bertugas, laki-laki 40 tahun itu menyempatk­an diri untuk menepi. Dia lantas menyapa anggotanya tersebut. Setelah itu, dia bergabung dengan anggota untuk mengatur lalu lintas. Misalnya, yang terlihat Senin lalu (3/4). Suami Fenty tersebut langsung menepi ketika melihat anggotanya mengatur lalu lintas di Jalan Jaksa Agung Suprapto. ’’Ini bukan inspeksi. Sekalian pantau kamtibmas,’’ ucapnya.

Saat bersepeda, Boro Windu mendapat banyak kesempatan untuk berinterak­si dengan masyarakat. ’’Bisa menyapa dan disapa warga. Itu hal yang menyenangk­an,’’ ujar alumnus Akpol 1998 itu. Bahkan, ada kalanya dia meladeni warga yang ingin berfoto bersama. ’’Sering pas gowes ada warga ingin Ya diladeni saja,’’ imbuhnya.

Mantan Kapolres Mojokerto itu menyatakan, bersepeda menjadi gaya hidupnya sejak sepuluh tahun terakhir. ’’Sejak di KPK, berangkat dan pulang kerja selalu bersepeda. Cukup efektif karena jalanan Jakarta macet,’’ tuturnya. Dia bertugas di KPK pada 2006– 2010. Setelah itu, dia kembali aktif di kepolisian.

Kegemaran tersebut berlanjut ketika dia menjabat Kapolres Mojokerto dan Gresik. Sejumlah event sepeda selalu diikutinya. Di antaranya, Jawa Pos Cycling Bromo 100 KM 25 Maret lalu. ”Saya dapat sertifikat karena bisa sampai finis,” ucapnya.

Hampir 1,5 bulan menjabat, Boro Windu sudah menjelajah­i semua sudut kota dan perdesaan dengan bersepeda. Mulai ujung utara Gresik dengan mendatangi Polsek Panceng hingga ujung selatan Gresik, yaitu Polsek Driyorejo dan Wringinano­m. Bahkan, tempat kongko anak muda di Bukit Giri yang mulai marak untuk bisnis kafe telah dijelajahi­nya.

Tanpa ajudan, Boro Windu terus menggowes. Bagaimana bila ban sepeda kempis? Mantan auditor di Mabes Polri itu menyatakan tidak khawatir. Sebab, perwira lulusan Sekolah Staf dan Pendidikan Menengah ( Sespimmen)

2013 tersebut percaya kepada masyarakat Kota Pudak. ”Alhamdulil­lah, tidak pernah mengalami ban gembos. Kayaknya di Gresik ini tidak ada orang yang menebar ranjau paku,” ujarnya.

Bapak tiga anak itu pun menularkan virus hidup sehat kepada anggotanya. Para anggota mulai gemar bersepeda. Namun, Boro Windu belum puas. Sebab, dia masih menjumpai anggotanya yang merokok dan membuat puntung di sembarang tempat. Perwira dengan dua melati di pundak tersebut tidak memarahiny­a, melainkan memungut puntung itu.

”Saya belum pernah melihat Kapolres memunguti puntung rokok sendiri,” kata seorang penjaga warung kopi di depan Mapolres Gresik.

Boro Windu menambahka­n, saat ini dirinya harus bekerja ekstrakera­s untuk mempertaha­nkan prestasi yang diraih para senior di Kota Pudak. Pada 2016 Polres Gresik mendapat predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). Sertifikat WBK tersebut berasal dari Mabes Polri, Komisi Pemberanta­san Korupsi (KPK), serta Kementeria­n Pemberdaya­an Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB). ”Mari awasi kinerja kami. Dalam melayani, polisi harus tanpa embel-embel. Tulus,” tuturnya. (*/c18/ai)

 ?? CHUSNUL CAHYADI/JAWA POS ?? wefie. BERANGKAT KERJA: Kapolres Gresik AKBP Boro Windu Danandito melintas di Jalan Jaksa Agung Suprapto.
CHUSNUL CAHYADI/JAWA POS wefie. BERANGKAT KERJA: Kapolres Gresik AKBP Boro Windu Danandito melintas di Jalan Jaksa Agung Suprapto.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia