Efisiensi Anggaran, Kemenpar Perkuat Sinergi
JAKARTA – Kementerian/lembaga merespons cepat kebijakan presiden untuk efisiensi anggaran. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Wisata Nusantara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Esthy Reko Astuti menuturkan, dalam beberapa tahun terakhir, Kemenpar sebenarnya sudah melakukan efisiensi anggaran.
’’Misalnya, total anggaran untuk (pemasaran) Nusantara itu sekitar Rp 700 miliar setahun. Itu kami manfaatkan betul,’’ katanya kepada Jawa Pos di kantor Kemenpar kemarin (6/4).
Dia mengakui, anggaran yang terbatas ditambah banyaknya event dan kegiatan yang harus dibiayai bukanlah hal mudah. Kemenpar harus pintar-pintar mengatur strategi untuk tetap memasarkan wisata demi menarik banyak turis asing ke Indonesia.
’’ Target kunjungan kita dari tahun ke tahun terus meningkat. Target tahun ini 15 juta kunjungan luar negeri. Pada 2019 nanti jadi 20 juta,’’ terangnya.
Agar kegiatan pemasaran wisata tetap berjalan dan bisa mencapai target, pihaknya mempunyai strategi khusus. Yakni, menggandeng banyak pihak untuk melakukan kerja sama. Beberapa tahun belakangan, Kemenpar sudah berkolaborasi dengan banyak daerah, industri, komunitas, dan media.
’’Sekarang sudah banyak media yang punya halaman pariwisata. Daripada bikin media sendiri, kami masuk untuk isi konten di media itu. Jauh lebih efisien cost- nya,’’ terang Esthy.
Selain kolaborasi, Kemenpar masuk ke dunia maya. Konten-konten pemasaran diunggah ke dunia maya untuk diviralkan. Sekarang, lanjut dia, para wisatawan sudah sangat melek teknologi. Kemudahan akses dimanfaatkan Kemenpar untuk menyuguhkan konten pariwisata Indonesia kepada wisatawan.
’’Digitalisasi ini kan bisa menekan cost. Memang, kita perlu effort lebih. Tapi, jika dilihat, kenaikan tingkat kunjungannya signifikan,’’ ungkapnya. (and/c5/oki)