Dorong Pemda Pasarkan Keunggulan Daerah
SURABAYA – Strategi pemasaran tidak hanya perlu diterapkan bagi korporasi. Pemerintah pun harus memasarkan produk atau keunggulan daerah. Indonesia Marketeers Festival 2017 mengapresiasi marketeer dari berbagai kalangan, termasuk pemerintahan.
CEO and Founder MarkPlus Hermawan Kartajaya menyatakan, marketing di pemerintahan perlu mendorong tiga bidang utama. Yakni, trade (perdagangan), tourism (pariwisata), dan investment (penanaman modal). Apalagi, persaingan antar pemerintah daerah juga berat.
”Bagaimanapun, memasarkan suatu daerah itu susah,” katanya di sela-sela Indonesia Marketeers Festival 2017 di Surabaya kemarin (6/4). Marketing di pemerintahan terbilang rumit karena di dalamnya terdiri atas beragam institusi, golongan, dan bidang. ”Ada birokrat, legislatif, publik, politik, dan lain-lain,” lanjutnya.
Dalam event tersebut, Bupati Malang Rendra Kresna menjadi Marketeer of The Year. Sementara itu, Surabaya Marketing Champion 2017 memilih sepuluh marketeer. Mereka berasal dari berbagai bidang, mulai transportasi, rumah sakit, hingga fast moving consumer goods. Salah satunya adalah CEO National Hospital dr Hans Wijaya.
Selain itu, MarkPlus mengapresiasi perusahaan yang bisa melakukan transformasi dengan mengikuti perkembangan zaman. ”Salah satunya adalah PT Pegadaian yang telah mentransformasi pandangan orang sehingga utang menjadi kegiatan yang produktif. Yakni, lewat investasi emas,” tandasnya. Transformasi itu juga bisa membantu menjaga kestabilan perusahaan.
”PT Pegadaian berusia 116 tahun. Usia perusahaan rata-rata 50 tahun,” jelasnya. Perusahaan yang bisa melampaui masa yang panjang itu mengubah culture menjadi tantangan tersendiri. Biasanya makin tua, makin susah diubah.
Gubernur Jatim Soekarwo mengungkapkan, pemasar harus memperhatikan tiga aspek untuk memenangkan persaingan. Yakni, produk yang berkualitas, efisien, dan murah, serta ditunjang dengan kekuatan distribusi. ”Kelemahannya terdapat di distribusi. Nah, itu harus lebih cepat lagi supaya bisa memenangkan pertaruangan,” paparnya.
Namun, hal tersebut perlu didukung dengan industri dan skema pembiayaan yang memadai. Kegiatan pemasaran bisa berjalan dengan baik kalau kondisi makro stabil. (res/c16/sof)