Mejeng Bisa, Touring Oke
DARI sekian banyak model motor matik, motor bergaya skuter retro paling mudah dikenali. Dengan eksterior yang paling khas dan berkarakter, peminatnya pun semakin banyak.
Berdasar penuturan pengguna dan penghobi, desain skuter sudah cukup stylish tanpa modifikasi yang berlebihan. Salah satu fanboy yang mengaku kepincut skuter adalah Ade Hermawan, 24.
Pria asal Depok tersebut menunggangi Honda Scoopy untuk aktivitas sehari-hari. Tak cukup satu, tiga generasi Scoopy pernah Ade gunakan. ”Setiap ada facelift, pasti ingin ganti. Konsep skuter retro sangat praktis karena buat kuliah sehari-hari bisa, buat mejeng juga oke,” ujar Ade.
Dari tampilan, absennya penutup lampu depan yang umumnya terdapat di kendaraan roda dua justru menjadi identitas khas skuter retro. Penggemarnya pun bukan hanya pria. Kaum hawa juga mengakui bahwa skuter retro sangat cocok untuk digunakan perempuan karena beberapa pilihan warnanya cenderung feminin.
”Sudah pernah mencoba bandingkan dengan motor matik biasa. Rasa mengendarainya sama saja. Jadi ya lebih pilih yang desainnya cantik,” beber Indri Asmaningtyas, 28, salah seorang pemilik Yamaha Fino..
Di mata penggemar otomotif, skuter memiliki nilai plus yang dianggap komplet. Sebagai pengguna Vespa, Bernard Alan Wijaya, 42, mengatakan bahwa skuter enak untuk dibawa harian, touring pendek, dan nongkrong dengan teman-teman komunitas.
Tak hanya menggunakannya di dalam kota, beberapa kali pria yang mengaku menggemari motor dan mobil klasik itu juga membawa skuternya untuk touring pendek Jakarta–Bogor pergi–pulang. ”Tidak ada masalah, enjoy-enjoy saja. Tetap nyaman meski dimensi bodinya terbilang mini. Lebih enak untuk bermanuver jika jalanan padat,” urainya. (agf/c11/noe)