Makin Akrab, Makin Semangat
Malam Ini Letto Tampil
LUMAJANG – Pengecatan 100 rumah dan plengsengan Kali Asem di Kelurahan Rogotrunan dan Tompokersan hari ini memasuki babak terakhir. Kemarin (6/4) sebagian yang menjadi objek pengecatan hampir selesai. Hari ini momen penutup sudah disiapkan untuk rangkaian Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka 2017 di Lumajang.
Kemarin semangat peserta masih terasa tinggi. Meski gerimis, spirit para Pramuka tetap terjaga. Bukan hanya rumah warga yang dicat. Plengsengan Kali Asem juga diwarnai.
Festival itu tentu disambut hangat masyarakat. Mahmud, warga Kelurahan Tompokersan, beruntung rumahnya menjadi objek pengecatan. Rumah di tepi bantaran Kali Asem itu terakhir dicat delapan bulan lalu. Dia berencana mengecatnya menjelang Lebaran nanti. ’’Kini saya tak perlu mengecat lagi,” ungkapnya.
Lokasi pengecatan di Lumajang meliputi dua kelurahan. Yakni, Kelurahan Rogotrunan dan Tompokersan. Dua kelurahan itu bersebelahan dan hanya dipisahkan oleh Kali Asem. Lebar kali tersebut sekitar 50 meter. Setiap musim hujan, mengalir air buangan dari Gunung Semeru.
Objek pengecatan pun cukup lebar. Karena itu, EMCO menyiapkan cat tambahan khusus untuk daerah tersebut. Itu dilakukan guna mengantisipasi kekurangan cat selama kegiatan berlangsung.
Direktur Operasional PT Mataram Paint (EMCO) Freddy Pangkey sejak awal menyatakan siap mendukung acara yang diprakarsai Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Jatim dan Jawa Pos tersebut. Karena itu, dia tidak segan menyiapkan logistik tambahan dalam bentuk cat. ’’Tentunya, kami juga mempertimbangkan aspek proporsional lokasi,’’ ujarnya.
Festival itu juga melibatkan Edi Susanto, seniman lukis asal Lumajang. Dia kebagian jatah menggambar simbol-simbol yang diminta panitia. Misalnya, kesenian jaran kencak, anak sekolah, serta beberapa gambar yang berkaitan dengan Pramuka.
Pria yang akrab disapa Edi Bulu itu memerlukan dua jam untuk merampungkan satu lukisan. Dia memang biasa mengerjakan lukisan tembok.
Kemarin, malam keakraban di Alun-Alun Lumajang berlangsung meriah. Beberapa sekolah asal Lumajang dan Jember unjuk diri. Mereka menampilkan berbagai pertunjukan yang disaksikan peserta dan masyarakat Lumajang.
Penampilan pertama adalah reog SMAN Yosowilangun, Lumajang. Penampilan tari kembang goyang dari SMAN 3 Lumajang juga tak kalah menarik. Liukan Ewo Marlon, salah seorang penari, cukup menarik perhatian. Bahkan, dia sempat diminta berlenggak-lenggok tanpa iringan lagu.
Di sela-sela penampilan masing-masing ambalan, panitia memberikan kejutan kepada peserta. Mereka menyaksikan potongan video yang ditampilkan melalui giant screen di sisi kiri kanan panggung. Isinya adalah aktivitas peserta.
Hari ini festival tersebut berakhir. Selain mengecat, peserta akan mengikuti festival kecerdasan. Mereka beradu untuk menjadi yang terbaik dan berhak maju ke Surabaya.
Rencananya, Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Jatim Saifullah Yusuf akan meninjau hasil pengecatan karya peserta. Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu juga akan menutup acara sambil diiringi penampilan band Letto. (riq/c6/dos)