Operasi Pasar Gas Elpiji Melon
JAKUT – Kantor Kelurahan Harapan Mulya, Kemayoran, mendadak ramai pada Kamis siang kemarin (6/4). Ratusan orang mengerubuti kantor di Jalan Cempaka Wangi 1 tersebut. Mereka mengantre untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram atau dikenal dengan gas melon. PT Pertamina mendatangkan satu truk berisi 560 tabung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Jidat Jumiati, 46, masih mengerut. Rona wajahnya tampak lesu meski satu truk gas elpiji 3 kilogram kini sudah di depan mata. Bagaimana tidak kesal, tiga hari belakangan dia tidak masak sayur. Gas elpiji habis. Kompor pun dimatikan. ”Saya sudah
nyari ke warung langganan, tapi nggak ada. Akhirnya, tiga hari ini terpaksa beli lauk di warung tegal (warteg, Red),” ujar perempuan tiga anak itu kemarin.
Dia mengakui, warga yang datang ke kantor kelurahan terlihat antusias. Sebab, isu kelangkaan elpiji membuat mereka gusar. Mereka berbondong-bondong mendatangi lokasi operasi pasar (OP) itu. Apalagi, harga jual eceran di OP tersebut adalah harga eceran dari Pertamina. ”Saya bawa dua tabung. Saya dapat nomor 86, jadi nunggu dulu,” tuturnya.
Sementara itu, PT Pertamina merespons cepat isu kelangkaan gas melon tersebut. Area Manajer Communication and Relations PT Pertamina Region III Yudi Nugraha menyatakan, sejak Selasa (4/6), pihaknya menggelar OP di 30 titik di DKI. OP digelar untuk merespons isu kelangkaan gas. (bad/c16/ano)