Jawa Pos

Anggap Anak kepada Bocah yang Pernah Ditolong

Panggilan dari hati menjadi alasan utama kebanyakan anggota Tanggap Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Kediri. Termasuk salah seorang anggota yang juga koordinato­rnya, Zain Faniman Iqbal.

- YAYI FATEKA DP, Kediri

PAGI itu seorang pria duduk bersila di lantai parkiran motor kantor Dinas Sosial Kabupaten Kediri di Jalan Mayor Bismo No 28, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Pria tersebut mengenakan kaus polo biru bertulisan TAGANA di bagian belakang.

Di antara anggota-anggota Tagana yang sedang riuh mempersiap­kan sarapan, Zain Faniman Iqbal duduk memperhati­kan anggotanya. Wartawan Jawa Pos Radar Kediri menemui Iqbal, sesaat setelah dia mengikuti apel siaga dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-13 Tagana Kabupaten Kediri. ’’Lagi santai,’’ ucapnya sambil menjabat tangan dan mempersila­kan wartawan koran ini duduk di sebelahnya.

Iqbal yang merupakan koordinato­r Tagana Kabupaten Kediri tersebut memiliki sifat yang ramah dan akrab dengan anggota-anggotanya. Saat mengobrol dengan wartawan koran ini, dia ikut bercanda dengan anggotanya yang menyiapkan sarapan di dapur umum portable (truk yang ada dapurnya) milik Tagana.

’’Kami di sini cuma modal panggilan hati,’’ terangnya sambil terus memandangi anggotanya yang penuh candaan.

Iqbal bergabung dengan Tagana sejak 2008. Itu berawal ketika 2007 Gunung Kelud meletus dan kecamatann­ya menjadi salah satu tempat pengungsia­n korban yang terdampak bencana. Tepatnya, di lapangan Desa Siman, Kecamatan Kepung. Di sana terdapat ratusan pengungsi dan tenda.

’’Waktu itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga ikut menginap di sebuah tenda di lapangan tersebut,’’ ujar pria 40 tahun itu.

Saat banyak pengungsi dan orang-orang penting di sana, Iqbal yang saat itu aktif sebagai karang taruna melihat kegiatan Tagana Jawa Timur. ’’Saat melihat anggota-anggota Tagana yang besar kekar lagi memasak di dapur umum, saya langsung kagum,’’ ucapnya.

Menurut dia, pemandanga­n tersebut membuat hatinya tergerak untuk ikut membantu orang. Saat itulah dia langsung mengungkap­kan keinginann­ya kepada salah seorang anggota Tagana Jawa Timur.

Saat itu Iqbal sudah diperingat­kan bahwa menjadi Tagana tak ada bayarannya. Namun, ada yang menggerakk­an hatinya. Mulai saat itu, dia mengikuti segala aktivitas Tagana di Kabupaten Kediri. ’’Pada 2008 saya mendapatka­n pelatihan dan baru resmi bergabung,’’ jelasnya.

Selama sembilan tahun, Iqbal mengaku banyak mendapatka­n pengalaman. Bagi dia, semua berkesan. Tapi, yang sangat di-

ingat adalah Mbah Yem dan Febri, dua korban letusan yang pernah dia tolong. Keduanya merupakan korban erupsi Gunung Kelud yang terjadi awal 2014.

’’Mbah Yem itu kembang bayang (tak bisa bangun dari tempat tidur, Red),’’ terang Iqbal.

Waktu itu dia menjadi relawan di pengungsia­n di Desa Siman, Kecamatan Kepung. Warga desa yang terdampak erupsi mengungsi di desa tersebut.

Saat sibuk mengevakua­si korban, salah seorang anak kecil mengatakan sesuatu yang tak sengaja didengar Iqbal. ’’Kalau nggak salah, waktu itu anak kecil tersebut bilang, ngesakno ya

Mbah Yem gak isa ngungsi (kasihan ya Mbah Yem tidak bisa mengungsi, Red),’’ ujarnya menirukan kata-kata anak kecil itu.

Iqbal langsung menanyakan siapa yang dimaksud anak kecil tersebut dan mendatangi nenek itu. Saat mendatangi rumah Mbah Yem yang juga berada di Desa Siman tapi lebih dekat dengan Gunung Kelud, Iqbal mendapati nenek tersebut berbaring di mbayang (tempat tidur tanpa kasur).

Cerita lain datang dari seorang anak kecil korban banjir lahar di Puncu. Febri namanya. Bocah 5 tahun itu harus hidup sendiri karena ditinggal ayah ibunya yang tewas terkena lahar. Sampai sekarang, Iqbal masih memiliki hubungan dengan Febri. Bahkan, dia menganggap Febri sebagai anaknya.

Dari beberapa lokasi yang didatangi, Iqbal selalu merasa berat meninggalk­an tempat tersebut. (*/c3/c22/diq)

 ?? JAWA POS RADAR KEDIRI ?? KEPEDULIAN TINGGI: Zain Faniman Iqbal (kiri) bergabung dengan Tagana Kabupaten Kediri sejak 2008.
JAWA POS RADAR KEDIRI KEPEDULIAN TINGGI: Zain Faniman Iqbal (kiri) bergabung dengan Tagana Kabupaten Kediri sejak 2008.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia